Perusahaan Logistik JNE, SiCepat, dan TIKI Kompak Naikkan Ongkos Kirim
Kenaikan tarif angkutan udara sejak beberapa waktu lalu turut mengatrol tarif logistik. PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) PT Sicepat Express dan PT Citra Van Titipan Kilat (TIKI) kompak menaikkan ongkos pengiriman paket.
Sales Manager SiCepat Imam Sedayu mengatakan, perusahaannya sudah menaikkan tarif sejak awal tahun. "Kenaikkannya bervariasi antara 10-12%," kata dia kepada Katadata di Jakarta, Selasa (29/1).
Untuk pengiriman di DKI Jakarta, tidak ada kenaikkan tarif. Namun, pengiriman dari dan ke wilayah lainnya menyesuaikan dengan kenaikan tarif angkutan udara. "Kalau di Pulau Jawa kami upayakan bisa mengurangi ongkos kirim," ujarnya.
(Baca: E-Commerce JakMall Targetkan Keuntungan Naik 100% pada 2019)
Saat ini, SiCepat sudah hadir di 42 kota dengan sekitar 500 hub. Dalam sehari, SiCepat bisa memproses sekitar 150 ribu paket. Tahun ini, ia berharap pertumbuhan hub hingga kapasitas pengiriman bisa meningkat dua kali lipat.
Sebelumnya, Chief Executive Officer (CEO) JNE Muhammad Feriadi mengatakan, bahwa perusahaannya menaikkan tarif pengiriman dari 10% hingga 40%, sesuai daerah asal dan tujuan paket. "Alasan kenaikkan tarif karena surat (pengumuman bahwa tarif) muatan udara kan naik. Jadi ya kami harus menyesuaikan," kata dia, beberapa waktu lalu (14/1).
Selain itu, Kontan melaporkan bahwa PT Citra Van Titipan Kilat (TIKI) juga ikut melakukan penyesuaian tarif sebesar 10%.
Vice President of Merchant Bukalapak Howard Gani menyampaikan, kenaikkan tarif tersebut akan berdampak negatif terhadap minat berbelanja pembeli. "Karena ongkos kirim adalah salah satu bahan pertimbangan konsumen dalam membeli barang," katanya kepada Katadata.