Jokowi Sebut Larangan Kapal Asing Berhasil Usir 7 Ribu Kapal Ilegal

Michael Reily
31 Januari 2019, 04:00
Tangkapan Ikan Menurun Drastis
ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Nelayan tradisional menarik jaring menggunakan jaring \"ered\" di Pantai Timur, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Selasa (14/3). Cuaca tidak menentu disertai angin kencang dan hujan deras menyebabkan hasil tangkapan ikan menurun, dari biasanya mendapatkan ikan enam hingga tujuh ton per hari, kini hanya memperoleh sekitar 10 kilogram per hari atau bahkan tidak mendapatkan ikan sama sekali. Kondisi tersebut menyebabkan sebagian nelayan di Pangandaran beralih profesi menjadi buruh bangunan atau buruh tani

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan aturan larangan kapal illegal asing berhasil mengusir 7 ribu kapal ilegal. Aturan tersebut tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2016 yang memastikan penangkapan ikan hanya untuk nelayan Indonesia.

Jokowi mengatakan pengusiran 7 ribu kapal asing ilegal seharusnya memicu peningkatan populasi ikan laut. "Kalau kita melihat dua per tiga Indonesia adalah air,  laut sebesar itu masih kekurangan ikan," kata dia di Istana Negara, Jakarta, Rabu (30/1).

(Baca: Pengusaha Perikanan Minta KKP Segera Revisi Pembatasan Ukuran Kapal)

Dengan potensi ikan yang besar, pelaku usaha seharusnya bisa mendapatkan hasil perikanan yang lebih besar. Namun, penambahannya justru dinilai tidak signifikan. Pada 2018, produksi perikanan tangkap mencapai 7,24 juta ton, hanya tumbuh 5,17% daripada tahun sebelumnya yang sebesar 6,88 juta ton.

Jokowi menegaskan, dalam empat tahun pemerintah telah menenggelamkan 488 kapal ilegal yang melanggar aturan kedaulatan lautan Indonesia. Berdasarkan catatan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), sepanjang 2018, terdapat 109 kapal ilegal yang masih menunggu keputusan penenggelaman.

Halaman:
Reporter: Michael Reily
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...