17 Ribu Tenaga Harian Penyuluh Pertanian Tuntut Pengangkatan PNS
Sebanyak 17 ribu tenaga harian lepas (THL) penyuluh pertanian menuntut kepada Presiden Joko Widodo agar mereka diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Hingga saat ini, mereka masih menjadi pegawai kontrak ketika mendampingi para petani.
Ketua THL-Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian (TBPP) Gunadi mengatakan, pihaknya selama ini berupaya mendampingi para petani agar tidak kelaparan. Hanya saja, status para THL yang hanya pegawai kontrak justru membuat mereka kelaparan.
"Kami menanti uluran tangan kepada presiden agar diselesaikan (pengangkatan THL menjadi PNS)," kata Gunadi di GOR Jatidiri, Semarang, Jawa Tengah, Minggu (3/2).
Menurut Gunadi, para THL penyuluh pertanian ingin bisa bekerja secara optimal dengan status sebagai PNS. Bagi mereka, pekerjaan sebagai penyuluh pertanian merupakan sebuah jalan hidup.
Sejak sekolah, Gunadi mengatakan para THL sudah digadang-gadang untuk mengabdi di sektor pertanian. "Akan jadi sebuah kenangan terindah bagi kami dan terobosan bila (Presiden) tuntaskan teman-teman yang masih tersisa 17 ribu di tahun ini dan diselesaikan sesegera mungkin," kata Gunadi.
(Baca: Kejar Target Serapan Gabah, Kementan Gandeng TNI dan Bulog)
Menanggapi tuntutan 17 ribu THL, Jokowi mengakui jika peran penyuluh pertanian sangat penting. Terlebih, saat ini masih terdapat defisit 40 ribu penyuluh pertanian.