Tumbuh di Bawah Ekspektasi, Industri Makanan Terancam Daya Beli

Michael Reily
4 Februari 2019, 19:38
industri makanan dan minuman
ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin
Proses produksi industri makanan dan minuman di Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo, Rabu (13/9/2017).

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pertumbuhan industri makanan sepanjang 2018 hanya 7,40%, di bawah target antara 8% hingga 9%. Pengusaha mengindikasikan pelemahan daya beli masyarakat sebagai penyebab.

"Sesuai laporan dari peretail, daya beli turun," kata Kata Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Adhi Lukman kepada Katadata.co.id, Sabtu (2/2) lalu. Sementara, data BPS menyebut pertumbuhan produksi industri minuman pada 2018 mencapai 16,04%.

BPS menyebut industri makanan punya porsi 25,41% terhadap industri manufaktur besar dan sedang. Meski, Gapmmi mengklaim porsi industri makanan dan minuman mencapai 80% dari keseluruhan industri pengolahan.

Untuk industri manufaktur mikro dan kecil, industri makanan pada kuartal IV tumbuh 1,03% secara kuartal, menyebabkan capaian 2018 sebesar 4,70%. Sementara itu, pada periode yang sama, industri minuman tumbuh lebih tinggi 1,93% secara kuartal, sehingga pertumbuhan produksi 2018 sebesar 5,45%.

(Baca: Naik 4,07%, Produksi Industri Manufaktur 2018 Tumbuh Melambat)

Adhi meminta supaya pemerintah terus meningkatkan daya beli masyarakat. "Pemerintah bisa mendorong insentif untuk konsumsi masyarakat, khususnya kelas bawah," ujarnya.

Sementara itu, Peneliti Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Bhima Yudhistira menjelaskan konsumsi relatif lambat dengan pertumbuhan di kisaran 5%. Alhasil, permintaan pasar dalam negeri menjadi stagnan.

Menurut Bhima, tahun politik juga membuat produsen cenderung berhati-hati untuk ekspansi. "Kenaikan suku bunga kredit juga menambah ongkos pinjaman oleh pengusaha," katanya.

Halaman:
Reporter: Michael Reily
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...