Populi Center: Jokowi Lebih Digandrungi Milenial Ketimbang Prabowo
Survei Nasional Populi Center menyebut para milenial lebih mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01, yakni Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Sebanyak 50% responden milenial atau responden yang berusia 34 tahun ke bawah memilih pasangan tersebut.
Adapun lawan tandingnya, yakni Prabowo Subianto-Sandiaga Uno hanya mendapatkan suara 38,1% responden. Adapun 11,9% responden milenial belum menentukan pilihannya. Angka keunggulan indikatif juga ditunjukkan responden non milenial di mana 55,9% responden berusia 35 tahun ke atas memilih paslon nomor urut 01. Sedangkan paslon 02 hanya mendapatkan elektabilitas 28%.
"Sebarannya 50% milenial dan 55,9% non milenial (34 tahun ke atas) memilih Pak Jokowi," kata Peneliti Populi Center Dimas Ramadhan, di Jakarta, Kamis (7/2).
Survei nasional ini dilakukan pada 20-27 Januari lalu. Total ada 1.486 responden yang terlibat dengan margin error 2,53%. Secara umum, Jokowi masih mengungguli Prabowo dengan tingkat keterpilihan 54,1% melawan 31%. Sedangkan 14,9% responden belum menentukan pilihan.
(Baca: LSI Denny JA: Elektabilitas Jokowi di Kalangan Pemilih Muslim Turun)
Sikap merakyat dan sederhana banyak dipersepsikan masyarakat terhadap Jokowi dengan 77,4% responden menganggap Jokowi merakyat dan 76,1% responden menyatakan Jokowi sosok sederhana. Sedangkan Ma'ruf Amin banyak dianggap responden sebagai tokoh yang religius dengan 65% responden persepsi tersebut.
Prabowo identik dengan kata tegas dengan 50,7% mengaitkan mantan Panglima Kostrad tersebut dengan ketegasan. Sedangkan Sandiaga dianggap sosok cawapres yang paling diterima wanita dengan 46,4% responden menyatakan hal tersebut. "Mayoritas responden juga anggap Jokowi punya kompetensi," kata Dimas.
Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research Center Djayadi Hanan juga menambahkan, akan ada pertarungan Jokowi dan Prabowo di pemilih milenial. Apalagi milenial pendukung Prabowo sangat militan mengingat usia capres 02 tersebut. Namun, dukungan milenial kepada Jokowi juga besar. "Kalau sampai mereka golput, rugi Jokowi." kata Djayadi.
Selain milenial, Djayadi juga melihat dukungan masyarakat perkotaan hingga kaum berpendidikan tinggi penting bagi Jokowi. Hal ini terlihat dari Jokowi yang datang ke sejumlah acara alumni sekolah atau universitas. Namun, realisasi dukungan dari segmen tersebut belum dapat dipastikan. "Apakah hanya deklarasi saja atau diikuti gerakan yang riil," ujar Djayadi.
(Baca: Debat Pertama Belum Signifikan Angkat Suara Jokowi dan Prabowo)