Tarif Ojek Online Naik, Konsumen Kembali Gunakan Kendaraan Pribadi

Cindy Mutia Annur
11 Februari 2019, 16:06
Shelter Ojek Online di Stasiun Depok Baru
Katadata/Desy Setyowati
Shelter Ojek Online di Stasiun Depok Baru, Selasa (17/8).

Wacana kenaikan tarif ojek online dinilai akan membuat masyarakat beralih kembali ke kendaraan pribadi. Hal itu terungkap dalam Research Institute of Socio-Economic Development (RISED) yang melibatkan 2.001 pengguna ojek online di 10 provinsi.

Ketua Tim Peneliti RISED Rumayya Batubara mengatakan, konsumen sangat sensitif terhadap segala kemungkinan peningkatan tarif. “Kenaikan tarif ojek online berpotensi menurunkan permintaan konsumen hingga 71,12%,” kata Rumayya Batubara di Jakarta, Senin (11/2).

Hasil survei juga menyebutkan 45,83% responden menyatakan tarif ojek online yang ada saat ini sudah sesuai. Bahkan 28% responden lainnya mengaku bahwa tarif ojek online saat ini sudah mahal dan sangat mahal.

Jika memang ada kenaikan, sebanyak 48,13% responden hanya mau mengeluarkan biaya tambahan kurang dari Rp 5.000 per hari. Ada juga sebanyak 23% responden yang tidak ingin mengeluarkan biaya tambahan sama sekali.

(Baca: Kenaikan Tarif Ojek Online Berpotensi Memangkas Pertumbuhan Ekonomi)

Dari hasil survei yang dilakukan RISED diketahui bahwa jarak tempuh rata-rata konsumen adalah 8,8 km per hari. Dengan jarak tempuh sejauh itu, apabila terjadi kenaikan tarif dari Rp 2.200 per kilometer menjadi Rp 3.100 per kilometer, maka pengeluaran konsumen akan bertambah sebesar Rp 7.920 per hari.

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...