Negosiasi Dagang AS-Tiongkok Buat Investor Grogi, Kurs Rupiah Tertekan

Martha Ruth Thertina
12 Februari 2019, 10:40
Uang rupiah
Arief Kamaludin|Katadata

Ketatnya negosiasi dagang AS-Tiongkok dan kekhawatiran akan pertumbuhan ekonomi global memicu investor mencari penempatan aman (safe haven) atas dananya. Alhasil, mata uang dolar AS menguat dan membuat banyak mata uang dunia lainnya, termasuk rupiah melemah. Mata uang Garuda terpukul paling besar di Asia dan kembali ke kisaran Rp 14.000.

Nilai tukar rupiah kembali ke kisaran 14.000 mulai Senin (11/2), dan terus bertengger pada kisaran tersebut hingga Selasa (12/2) pagi ini. Saat berita ini ditulis, nilai tukar rupiah berada di posisi 14.092 atau melemah 0,42% dibandingkan penutupan sehari sebelumnya. Ini artinya, rupiah melemah nyaris 1% dalam dua hari perdagangan.

Sementara itu, mata uang Asia lainnya bergerak mixed. Selain rupiah, pelemahan dialami ringgit Malaysia 0,13%, yen Jepang 0,06%, dan peso Filipina 0,05%. Di sisi lain, rupee India menguat 0,2%, begitu juga dengan baht Thailand 0,19%, dolar Singapura 0,1%, yuan Tiongkok 0,09%, won Korea Selatan 0,03% dan Taiwan dolar 0,02%.

(Baca: Risiko Volatilitas Tinggi di Pasar Keuangan pada Paruh Pertama 2019)

Adapun dolar AS masih cenderung kuat. Hal ini tercermin dari indeks DXY yang telah kembali ke posisi 97 atau yang terkuat sejak akhir Desember 2018 lalu. Indeks ini menunjukkan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang mitra dagang utamanya.

Mengutip Reuters, pembicaraan dagang tingkat tinggi antara AS-dan Tiongkok tengah jadi perhatian investor pekan ini. Washington diharapkan tetap menekan Beijing untuk melakukan reformasi struktural berupa proteksi atas hak intelektual perusahaan AS, pengakhiran kebijakan yang memaksa transfer teknologi ke perusahaan Tiongkok, dan pembatasan subsidi industri.

“Dolar AS mendapat keuntungan dari kegugupan investor terkait pembicaraan dagang,” kata Currency Strategist di Bank of Singapore, Sim Moh Siong seperti dikutip Reuters, Selasa (12/2). Ia menambahkan, dengan kebijakan moneter dovish di seluruh bank sentral negara maju, mata uang Greenback juga tampak relatif menarik.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...