Payless Diisukan Bangkrut, MAP Tetap Buka 18 Gerai Hingga Akhir Tahun

Image title
Oleh Ekarina
19 Februari 2019, 12:46
Payless
123RF.com
Payless ShoeSource berencana menutup ribuan gerai di Amerika. Persaingan dengan belanja online disebut sebagai penyebab turunnya penjualan retail perusahaan.

PT Mitra Adi Perkasa Tbk (MAPI) menyatakan tetap melanjutkan bisnis dan melakukan ekspansi gerai sepatu Payless di Indonesia hingga akhir tahun meski di negara asalnya Amerika Serikat (AS), Payless ShoeSource Inc. dikabarkan akan menutup seluruh gerai fisik dan onlinenya karena bangkrut.

Head of Corporate Communication PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) Fetty Kwartati, mengatakan perusahaan tidak terpengaruh penutupan gerai Payless ShoeSource di AS dan berencana tetap membuka gerai baru. "Benar, kami akan membuka 18 gerai baru," katanya kepada Katadata.co.id, Senin (18/2).

Advertisement

Namun, jumlah penambahan gerai Payless tahun ini lebih sedikit dibanding tahun lalu yang mencapai 21 gerai. MAP merupakan pemegang lisensi gerai Payless di Indonesia. Menurut situs resmi perusahaan, hingga saat ini MAP telah mengoperasikan sekitar 57 gerai Payless di sejumlah wilayah.

(Baca: Pengusaha Retail Tutup Gerai karena Faktor Lokasi dan Kondisi Ekonomi)

Dari seluruh lini bisnisnya, hingga kuartal III 2018 MAP mencatat penjualan bersih sebesar Rp 13,8 triliun, tumbuh 18% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 11,6 triliun.

Selain penetrasi di pasar domestik, perseroan juga mulai merambah ke pasar Thailand dan Vietnam. Yang mana dari kedua pasar tersebut, masing-masing menyumbang sekitar Rp 853 miliar dan Rp 258 miliar terhadap penjualan bersih perusahan per kuartal III 2018.

Sementara mengutip laman New York Times, Payless ShoeSource dikabarkan menutup sekitar 2.100 unit gerai di Amerika Serikat, termasuk Puerto Rico dan Kanada mulai akhir pekan lalu. Tak hanya gerai offline, situs e-commerce Payless juga masuk dalam rencana penutupan.

Peretail sepatu ini sempat mengajukan bangkrut pada dua tahun lalu setelah menutup ratusan toko dalam beberapa tahun terakhir karena penjualannya yang terus meredup. Persaingan dengan situs belanja online juga disebut-sebut sebagai salah satu faktor menurunnya performa penjualan perusahaan sepatu yang didirikan di Topeka, Kansas pada 1956 ini. 

Sementara mengutip situs resminya, manajemen Payless mengatakan bahwa  proses likuidasi toko dimulai pada Minggu (17/2) lalu, namun beberapa toko akan tetap buka sampai akhir Maret. "Beberapa lainnya juga kemungkinan akan tetap buka hingga Mei," tulis manajemen dalam penguman resminya.

Namun untuk gerai Payless di seluruh Amerika Latin, serta toko franchise internasional disebut akan tetap berjalan seperti biasa.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement