PT PII Targetkan Penjaminan Tujuh Proyek Infrastruktur Tahun Ini

Image title
5 Maret 2019, 19:55
Proyek tol
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Lokasi proyek pembangunan jalan tol Semarang-Batang di Ngaliyan, Semarang, Jawa Tengah, 8 Februari 2017.

PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) atau PII menargetkan penjaminan atas tujuh proyek infrastruktur yang dijalankan dengan skema kerja sama Pemerintah Badan Usaha (KPBU), tahun ini. Proyek yang dimaksud dari mulai jalan tol hingga rumah sakit.

PII adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bawah Kementerian Keuangan yang bertugas untuk memberikan penjaminan risiko atas proyek infrastruktur pemerintah yang dikembangkan dengan skema KPBU. Risiko yang ditanggung sesuai perjanjian KPBU, misalnya keterlambatan pengurusan perizinan. Penjaminan ini untuk meningkatkan daya tarik proyek. 

Secara rinci, tujuh proyek yang dimaksud yakni proyek jalan tol Semarang-Demak, pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Perum Jasa Tirta 2 di Jatiluhur, pembangunan Rumah Sakit kanker Dharmais, pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Zainul Abidin Aceh.

(Baca: Pembangunan Infrastruktur Masif, Akankah Dongkrak Ekonomi?)

Kemudian, proyek pembangunan jalan lintas Timur Sumatera ruas Riau, jalan lintas Timur Sumatera ruas Sumatera Selatan, dan Kereta Api Trans Sulawesi Makassar-Parepare. Ketujuh proyek ini ditawarkan dengan skema pembayaran Availibility Payment. Artinya, pembayaran dari pemerintah selaku penanggung jawab proyek kepada pihak swasta dilakukan secara berkala.

Direktur Utama PT PII Armand Hermawan berharap lelang atas proyek-proyek tersebut berjalan lancar. "Saya ingin penentuan pemenang bisa tahun ini," kata dia di Jakarta, Selasa (5/3).

Adapun proyek jalan tol Semarang-Demak memiliki panjang 26,8 kilometer, dengan kebutuhan investasi sebesar Rp 5,6 triliun. Proyek SPAM Perum Jasa Tirta 2 di Jatiluhur membutuhkan investasi sebesar Rp 6 triliun. Lalu, pembangunan Rumah Sakit kanker Dharmais membutuhkan investasi sebesar Rp 2,35 triliun.

(Baca: Para Menteri Tanggapi Kritik Pedas Bank Dunia Soal Infrastruktur)

Kemudian, kebutuhan investasi untuk pembangunan RSUD Zainul Abidin Aceh sebesar Rp 2 triliun,  pembangunan jalan lintas Timur Sumatera ruas Riau sebesar Rp 695 miliar. Jalan lalu lintas Timur Sumatera ruas Sumatera Selatan membutuhkan investasi sebesar Rp 1,3 triliun, dan Kereta Api Trans Sulawesi Makassar-Parepare sebesar Rp 1 triliun.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...