Minyak Sawit Diklaim Bisa Atasi Masalah Gizi Buruk dan Stunting
Sejumlah pakar mengatakan minyak kelapa sawit dapat menjadi solusi dalam mengatasi masalah gizi buruk dan stunting di Indonesia. Sebab, minyak kelapa sawit bernutrisi tinggi. Namun, informasi positif tersebut kerap tertutupi oleh isu negatif.
Kepala Pusat Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology (SEAFAST) Center Institut Pertanian Bogor Nuri Andarwulan mengatakan minyak kelapa sawit yang merupakan bahan baku minyak goreng mengandung hampir 50% asam lemak jenuh dan hampir 50% lemak tidak jenuh serta omega 9.
(Baca: Efek Negosiasi AS-Tiongkok, Permintaan Sawit Tahun Ini Bakal Turun)
Selain itu, komposisi asam lemak minyak kelapa sawit mirip dengan kandungan Air Susu Ibu (ASI), sehingga kandungan asam lemak ini bisa menjadi sumber asam lemak susu formula. Namun, hal itu belum banyak diketahui orang. “Itu sebabnya negara maju seperti Eropa dan Amerika Serikat menekan komoditas sawit," kata Nuri.
Dibanding minyak nabati lain, minyak kelapa sawit juga memiliki kandungan karoten (vitamin A), tokoferol dan tokotrienol (vitamin E) yang tinggi. Bahkan, dibanding minyak kedelai, kandungan tokotrienol minyak sawit dua kali lipat lebih tinggi. "Khasiat ini yang kerap disembunyikan oleh negara yang tidak menyukai minyak kelapa sawit," katanya.
Ketua Umum Masyarakat Perkelapasawitan Indonesia (MAKSI) Darmono Taniwiryono juga mengungkapkan khasiat lain dari minyak kelapa sawit. Menurutnya, minyak sawit merah bila diolah dengan baik bisa menajadi solusi lain mengatasi permasalahan gizi buruk.
Olahan sawit merah telah dimulai sejak 5.000 tahun lalu dengan teknik ekstraksi. Hanya saja, di Indonesia pemanfaatannya belum maksimal.