Melemah Terdalam di Asia, Kurs Rupiah Ditutup 14.300 per Dolar AS

Rizky Alika
8 Maret 2019, 20:12
Uang rupiah
Arief Kamaludin|Katadata
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyebutkan pelemahan itu terjadi imbas penguatan dolar AS karena sejumlah faktor eksternal.

Nilai tukar rupiah menembus 14.314 per dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan di perdagangan pasar spot, Jumat (8/3). Dibandingkan hari sebelumnya, rupiah melemah 1,21% atau memimpin kejatuhan mata uang negara Asia. Posisi rupiah tersebut yang terlemah dalam dua bulan terakhir diperkirakan karena faktor spekulasi.

Mengacu pada Bloomberg, pelemahan mata uang diikuti oleh won Korea 0,64%, rupee India 0,18%, dan dolar Taiwan 0,11%. Kemudian, yuan Tiongkok 0,09%, ringgit Malaysia dan peso Filipina yang masing-masing melemah 0,07%.

Sementara itu, dolar AS menguat terhadap sejumlah mata uang utama dunia lainnya. Ini tercermin dari indeks DXY yang kembali mencapai 97,45 atau tertinggi dalam dua bulan terakhir. Sebaliknya, euro tercatat melemah menjadi 1,12 per dolar AS atau terendah dalam dua bulan terakhir.

(Baca: Rupiah Melemah Jadi 14.100 per Dolar AS, BI Menilai Level yang Stabil)

Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Piter Abdullah Redjalam menilai pelemahan rupiah bukan disebabkan oleh faktor fundamental, melainkan lantaran adanya aksi spekulan.

"Ketika sentimen terjadi, rupiah yang sudah mengalami penguatan terbesar cenderung mendapat tekanan terbesar. Kadang ada permainan juga. Kalau tidak volatile besar, pemain tidak bisa untung besar," kata dia kepada Katadata.co.id.

Sementara itu, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyebutkan pelemahan itu terjadi imbas penguatan dolar AS karena sejumlah faktor eksternal. "Dalam seminggu terakhir terjadi perkembangan di ekonomi global yang mendorong terjadinya risk off terhadap sentimen di pasar keuangan global yang mendorong menguatnya dolar AS," ujarnya.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...