Menjajal 29 Menit MRT dari Bundaran HI hingga Lebak Bulus

Ameidyo Daud Nasution
12 Maret 2019, 13:22
Jusuf Kalla Kunjungi MRT
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Penampakan kereta MRT di Gedung Administrasi Depo MRT Lebak Bulus, Jakarta (27/12). Saat ini MRT Jakarta sudah memiliki 16 set kereta. Sekadar kilas balik, kereta pertama dan kedua datang pada April 2018. Pada Agustus 2018, MRT Jakarta memulai tes integrasi persinyalan di jalur utama menggunakan kereta pertama.

PT MRT Jakarta resmi menjajal Moda Raya Terpadu (MRT) kepada masyarakat umum mulai hari Selasa (12/3) ini. Uji coba dilakukan selama dua pekan.

Perusahaan menargetkan 285.600 penumpang berpartisipasi mencoba moda transportasi anyar tersebut. Katadata.co.id dan sejumlah jurnalis juga berkesempatan melakukannya.

Perjalanan kami mulai dari Stasiun Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat. Untuk memasuki stasiun, penumpang masuk melalui pintu di depan Plaza Indonesia dan turun melewati eskalator.

Setelah itu, penumpang akan menemui lorong panjang disambung tangga berjalan lagi dan langsung tiba di peron. Kereta berwarna abu-abu dengar garis biru lalu datang dan siap membawa kami ke arah selatan Jakarta, tepatnya Stasiun Lebak Bulus.

(Baca: Menyusuri Fasilitas Stasiun MRT)

Berbeda dengan KRL yang tanpa pembatas, di MRT ada pembatas kaca transparan antara peron dan rel. Tujuannya, demi keamanan dan keselamatan. Penumpang secara otomatis memiliki jarak aman dengan kereta yang melaju kencang.

"Pintu peron di sebelah kiri, awas jangan terlalu dekat kaca karena ada sensor untuk kereta," kata seorang petugas.

Begitu kereta tiba, pintu kaca terbuka dan penumpang masuk ke dalam. Terlihat kereta yang diproduksi pabrikan Jepang yakni Nippon Sharyo tersebut masih bersih.

Sekilas penampakannya mirip dengan kereta commuter line yang Jakarta Kota-Bogor, namun beberapa fasilitasnya terlihat lebih baru. Pembedanya hanya kursi plastik berwarna biru yang menghiasi MRT.

(Baca: Cerita Sri Mulyani Naik MRT, Waktu Perjalanan Lebih Efisien )

Kereta lalu memulai perjalanannya pukul 10.33 WIB dan hanya dalam tempo 11 menit telah tiba di Stasiun Senayan. Stasiun ini merupakan stasiun bawah tanah terakhir sebelum kereta ini menaiki permukaan tanah dan melayang (elevated) hingga Lebak Bulus.

Total ada 13 stasiun yang dilalui hingga akhirnya kereta tiba di Stasiun Lebak Bulus pukul 11.02 WIB. Total seluruh perjalanan hanya 29 menit saja.

Uji coba publik yang dilakukan hari ini memungkinkan masyarakat menaiki MRT dari dan ke seluruh stasiun tanpa terkecuali. Dalam perjalanan kembali, Katadata.co.id mencoba turun di Stasiun Haji Nawi, Jakarta Selatan. Namun, stasiun ini belum dikengkapi eskalator.

"Kalau di Haji Nawi masih dalam pekerjaan membangun eskalator," kata seorang petugas di stasiun tersebut.

Harga tiket MRT belum jelas

Direktur Utama MRT Jakarta William Sabandar mengatakan uji coba dilakukan agar masyarakat mengenal transportasi ini untuk beraktivitas. Selain itu, untuk mendapatkan evaluasi juga.

Hingga 11 Maret lalu sudah ada 184.730 masyarakat mendaftar. "Masyarakat bisa merasakan (MRT) kalau pergi dan pulang kantor," kata William saat konferensi pers.

William juga berpesan kepada 285 ribu penumpang yang mendaftar agar memperkenalkan transportasi ini kepada warga Jabodetabek. "Ada fasilitas untuk lanjut usia dan ibu hamil. Tapi kami himbau, tolong fasilitas ini hanya digunakan untuk yang membutuhkan," kata dia.

Namun, hingga saat ini MRT belum mendapat keputusan mengenai besaran tariff tiket dan subsidi. William menjelaskan soal keduanya akan dibahas dengan pemerintah dalam hal ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam waktu dekat.

(Baca: Finalisasi Tarif MRT, Anies: Tinggal Diumumkan)

Beberapa masyarakat yang ikut uji coba ini terlihat antusias. Salah satunya adalah seorang warga Kebayoran Lama bernama Ana. Dia berharap dengan adanya moda ini waktu tempuhnya dalam beraktivitas hingga bilangan Pasar Baru, Jakarta Pusat dapat berkurang.

"Dulu saya bisa 75 menit baru sampai (Pasar Baru), nantinya paling tidak bisa lebih cepat lewat Blok M ke Benderan HI," kata dia kepada Katadata.

Reporter: Ameidyo Daud Nasution
Editor: Sorta Tobing

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...