Andalkan Dua Waduk, Pemerintah Akan Setop Penggunaan Air Tanah Jakarta

Image title
22 Maret 2019, 16:38
Jokowi Bendungan Karian
Biro Pers - Sekretariat Presiden
Jokowi meninjau pembangunan proyek Bendungan Karian di Banten, Rabu (4/10/2017)

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berencana memberhentikan penggunaan air bersih yang berasal dari air tanah di wilayah DKI Jakarta. Alasannya, cadangan air tanah terus mengalami penurunan. Pemerintah akan mengandalkan air baku yang berasal dari Waduk Jatiluhur, di Purwakarta dan Waduk Karian, Banten untuk diolah menjadi air bersih untuk ibu kota.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menjelaskan saat ini wilayah Jakarta sudah memanfaatkan Waduk Jatiluhur untuk mendapatkan pasokan air baku guna diolah menjadi air bersih. Proyek ini dikerjakan oleh Perum Jasa Tirta II (PJT II). Dari waduk tersebut wilayah Jakarta mendapatkan air baku sebesar 16 meter kubik per detik.

Untuk menambah pasokan air baku ke Jakarta, pemerintah tengah mengembangkan Waduk Karian. Waduk ini diharapkan bisa selesai pada 2019, dan sudah bisa menghasilkan air baku pada 2020. "Waduk Karian juga dipakai untuk kawasan Jakarta, Tangerang dan sekitarnya," kata Basuki, di Jakarta, Jumat (22/3).

(Baca: Pembangunan Waduk Kedung Ombo Mewariskan Kemiskinan Menahun)

Nantinya, akan dibangun pipa air dari waduk tersebut ke wilayah Jakarta untuk distribusi air baku. Dengan bertambahnya pasokan, air tanah yang ada bisa disimpan sebagai cadangan. "Kami bisa menyetok air tanah," ujarnya.

Adapun pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 210 triliun untuk Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, tahun ini. Sebanyak Rp 32 triliun diprioritaskan untuk membangun tempat penampungan air di berbagai daerah, khususnya wilayah yang sering mengalami kekeringan, seperti Nusa Tenggara Barat.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...