Tekanan Global Mereda, Rupiah Diprediksi Menguat Hingga Akhir Tahun

Happy Fajrian
24 Maret 2019, 12:47
Rupiah
Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi. Uang kertas rupiah di atas tumpukan uang kertas dolar AS.

Bank Indonesia (BI) menilai ketidakpastian ekonomi global semakin mereda setelah Bank Sentral Amerika Serikat (AS), The US Federal Reserve (The Fed) menyatakan tidak akan menaikkan suku bunga acuannya, Fed Fund Rate (FFR) tahun ini. Kebijakan tersebut akan meningkatkan aliran masuk modal asing ke Indonesia yang akan mendorong penguatan nilai tukar rupiah.

Pada Rabu (20/3) waktu AS, The Fed mengumumkan bunga FFR tetap pada level 2,25-2,5%, yang semakin menguatkan ekspektasi pasar akan sikap dovish The Fed. Tidak hanya menahan bunga FFR, The Fed juga memberikan sinyal kenaikan bunga FFR yang lebih rendah dalam jangka menengah, setidaknya selama dua tahun kedepan.

Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI Nanang Hendarsah mengatakan, kini sumber tekanan terbesar terhadap perekonomian global berasal dari perang dagang antara AS dan Tiongkok yang belum menemukan, serta ketidakpastian Brexit.

"Selama 2018 terdapat tiga faktor global yang menekan nilai tukar rupiah. Satu dari tiga faktor global yang menekan nilai tukar rupiah tahun ini sudah menemukan titik terang," kata Nanang usai menjadi pembicara dalam dalam acara pelatihan wartawan ekonomi dan moneter Bank Indonesia, di Yogyakarta, Sabtu (23/3).

(Baca: Rupiah Menguat Usai The Fed Pertahankan Suku Bunga)

Hasil rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pada Kamis (21/3) memberi sinyal yang semakin jelas bahwa The Fed tidak akan menaikkan suku bunga untuk tahun ini. Nanang menilai kebijakan ini akan mendukung penguatan dan stabilitas nilai tukar rupiah. Hal tersebut menjadi dasar keyakinan BI bahwa volatilitas rupiah tahun ini akan lebih stabil dibandingkan 2018. Sehingga diharapkan dapat memberikan iklim usaha yang lebih kondusif serta terjaganya stabilitas perekonomian.

Halaman:
Reporter: Happy Fajrian
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...