Reportase: Internet Menjadi Jendela Dunia bagi Siswa di Ende

Michael Reily
26 Maret 2019, 13:34
Siswa Sekolah di Ende, NTT
Katadata/Michael Reily
Para pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri Detusoko di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur. Kementerian Komunikasi dan Informatika memberikan sosialisasi Indonesia Merdeka Sinyal setelah Detusoko mendapatkan akses internet melalui satelit kerja sama pemerintah dan PT Skyreach, Senin (25/3).

Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri Detusoko berada di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur. Perlu hampir satu jam untuk menuju ke sana dari Bandara Hasan Aroebosman yang jaraknya hanya 25 kilometer. Meski dikelilingi perbukitan dengan kondisi jalan kurang baik, namun ada internet di sana.

Para siswa pun tak canggung lagi menggunakannya. Tak hanya untuk belajar, mereka cukup piawai bermedia sosial, setidaknya untuk merekam video blog (vlog) sederhana dan mengunggahnya ke Facebook.

Sharyna Ayu Pale, siswi kelas XII Jurusan Bahasa Negeri Detusoko merupakan pemenang lomba vlog yang digelar Badan Aksesibilitas Teknologi dan Informasi (Bakti), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) atas karyanya mendokumentasikan Tari Gawi asal Ende. Sementara Theresia Kambe, Siswi kelas XII Jurusan IPA, yang membuat video tentang Tari Woge memenangkan juara dua.

(Baca: Pemerintah Siapkan Rp 20 Triliun untuk Satelit Indonesia Raya)

Tinggal di salah satu provinsi termiskin di Indonesia, mereka rupanya juga cukup telah akrab dengan Youtube dan Youtuber Tanah Air. Theresia menyukai Atta Halilintar, sedangkan Sharyna mengidolakan Ria Richeese.

Toh mereka lebih banyak menggunakan internet untuk belajar. Apalagi, pengeluaran untuk pulsa sebesar Rp 50 ribu per bulan sudah dirasa mahal.

"Sebelum ada internet, kami belajar hanya dari buku dan guru, sekarang kami bisa buka aplikasi seperti Ruangguru untuk belajar sendiri menjelang Ujian Nasional (UN)," ujar Sharyna, Senin (25/3).

Dia juga ingin untuk mendapatkan lebih banyak informasi tentang dunia luar. Sharyna menjadi mahasiswi Jurusan Sastra Inggris di Universitas Indonesia (UI).

(Baca: Jaringan 4G Plus Indosat Ooredoo Jangkau 80% Populasi Indonesia)

Sharyna yang suka membaca menjelaskan bahwa sebelum ada internet, akses informasinya sangat terbatas, yakni majalah dan koran yang dikirim sebulan sekali dari Pemerintah Kabupaten Ende. "Biarpun beritanya seputar Flores saja, tapi kami dapat pengetahuan," katanya sambil tersenyum.

Halaman:
Reporter: Michael Reily
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...