Menko Darmin: 143 Juta Penduduk Indonesia Bisa Akses Internet
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyatakan bahwa penetrasi internet di Indonesia sudah cukup tinggi. Menurutnya, saat ini 54,68% atau 143 juta penduduk di Indonesia sudah bisa mengakses internet.
“Angka ini dapat menjadi kekuatan sangat besar, baik sebagai pasar maupun sebagai produsen di sektor digital," kata Darmin dalam Smart Citizen Day 2019 yang digelar Qlue di Jakarta, Kamis (28/3).
Menurutnya, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah menciptakan ruang bagi tumbuhnya bisnis digital. Menurutnya, dalam waktu singkat, valuasi 10 perusahaan digital teratas tumbuh lebih tinggi dari perusahaan konvensional.
Selain itu, internet juga membuka peluang usaha karena telah mengubah berbagai model bisnis. Salah satunya, model bisnis share economy dapat meningkatkan nilai dan pemanfaatan aset berupa properti kendaraan masyarakat.
Kemudian, ekonomi digital juga dinilainya mampu meningkatkan kesejahteraan. Darmin mencontohkan, aplikasi berbasis jasa seperti Go-Jek, berkontribusi dalam mendorong kemakmuran masyarakat seperti sopir, Usaha Kecil dan Menengah (UKM), serta menciptakan inklusivitas keuangan.
(Baca juga: Reportase: Internet di Rumah Pengasingan Bung Karno)
Bahkan, banyak platform yang lahir untuk meningkatkan kinerja sektor pertanian dan perikanan. Mereka memotong rantai distribusi sehingga menciptakan efisiensi dan peluang lebih luas bagi para petani maupun nelayan.
"Telah banyak platform yang coba mendorong sektor agrikultur memanfaatkan teknologi digital, seperti aplikasi 'Regopantes' untuk sektor pertanian, dan aplikasi 'Aruna' untuk sektor perikanan," ujar Darmin.
Pemanfaatan platform tersebut tidak hanya mampu meningkatkan kesejahteraan petani dan Nelayan. Mereka juga memberikan pelayanan bagi konsumen melalui produk yang segar dan harga yang kompetitif.
Oleh karena itu, pemerintah terus mendorong pengembangan sumber daya manusia dalam bidang digital. Di antaranya, dengan meningkatkan literasi dan adopsi digital bagi masyarakat. Selain itu, pemerintah juga mendukung inovasi yang nantinya dapat memberikan manfaat.
(Baca juga: Reportase: Internet Menjadi Jendela Dunia bagi Siswa di Ende)
Darmin mengatakan persiapan tersebut sangat penting karena salah satu tantangan dari perkembangan teknologi digital adalah penggantian peran manusia oleh mesin.
Meski demikian, permintaan tenaga kerja yang memiliki keahlian dalam bidang digital juga sangat tinggi sehingga mendorong industri berbasis "brainware" sangat dibutuhkan.
"Pengembangan talenta digital Indonesia menjadi krusial agar memiliki kompetensi yang relevan. Penting juga untuk mempersiapkan UMKM agar mendapatkan manfaat dari perkembangan ekonomi digital," katanya.