Kisruh DPT Bermasalah Tak Kurangi Kepercayaan Terhadap KPU
Masyarakat memberikan penilaian positif atas kinerja Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam menyelenggarakan Pemilihan Umum 2019. Pendapat masyarakat tersebut terekam dalam survei nasional Center for Strategic and International Studies (CSIS).
Dari hasil sigi tersebut, sebanyak 70,2% responden menganggap kinerja KPU sudah baik, dan 24,7% menyatakan biasa saja. Ada juga 1,9% responden beranggapan kerja penyelenggara Pemilu tersebut buruk, dan 3,1% responden tak menjawab atau merahasiakan jawabannya.
"Jadi masih relatif baik," kata Noory Okthariza, Peneliti Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS saat konferensi pers di Jakarta, Kamis (28/3).
(Baca: KPU Minta Kubu Prabowo-Sandi Luruskan Kisruh DPT Bermasalah )
CSIS menggelar survei pada periode 15-22 Maret 2019 dengan margin of error kurang lebih minus 2,21% dengan tingkat kepercayaan 95%. Survei menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan jumlah sampel 1.960 responden yang dipilih secara acak bertingkat mewakili 34 provinsi. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara tatap muka menggunakan kuesioner
Anggapan positif terhadap KPU di tengah serangan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno atas dugaan kejanggalan Daftar Pemilih Tetap (DPT). Tokoh pendukung Prabowo-Sandi seperti Amien Rais, Rocky Gerung, hingga Fadli Zon ramai-ramai memprotes 17,5 juta DPT yang dianggap bermasalah. Angka tersebut berasal dari jumlah pemilih dengan tanggal kelahiran yang sama. Pemilih dengan tanggal kelahiran 1 Januari mencapai 2,3 juta, 1 Juli sebanyak 9,8 juta, dan 31 Desember sebanyak 5,4 juta.