Laporkan DPT Ganda, Adik Prabowo Sebut Tiga Tanggal Kelahiran Janggal

Ameidyo Daud Nasution
11 Maret 2019, 18:21
No image
Simulasi Pilpres 2019. Kubu Prabowo anggap terdapat 17,5 juta DPT ganda.

Hashim Djojohadikusumo, adik calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto, mengadukan potensi Daftar Pemilih Tetap (DPT) ganda sekitar 17,5 juta kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU). Hashim menjelaskan tiga tanggal janggal yang dianggap membuat potensi DPT ganda.

"Kami menghitung 17,5 juta nama ganda berdasarkan data tim informatika BPN," kata Hashim di KPU, Jakarta, Senin (11/3).

(Baca: Hashim dan Gerindra Klaim Tanggung 90% Kampanye Jokowi di Pilgub DKI)

Data DPT ganda yang dipersoalkan Hashim di antaranya tiga tanggal kelahiran penduduk yakni pada 1 Juli, 31 Desember dan 1 Januari. Dia mencontohkan, dari daftar DPT terdapat 9,8 juta penduduk yang lahir pada 1 Juli. Sementara jumlah kelahiran penduduk pada 31 Desember dan 1 Januari berturut-turut 5,3 juta dan 2,3 juta.

Padahal kubu Prabowo menghitung secara rata-rata, jumlah kelahiran penduduk hanya 520 ribu tiap tanggal yang sama. "Kami anggap tidak benar," katanya.

Selain Hashim, pertemuan dihadiri Wakil Ketua Dewan Penasehat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Uno yakni Yunus Yosfiah, politisi Partai Gerindra, Ahmad Riza Patria, hingga Anggota Direktorat Advokasi Badan Pemenangan Nasional (BPN) Habiburokhman. Sedangkan pihak KPU yakni Ketua KPU Arief Budiman Arief Budiman dan Komisioner Viryan Azis.

(Baca: KPU Coret 101 Warga Asing dari Daftar Pemilih Tetap Pemilu 2019)

Usai melaporkan persoalan itu ke KPU, Hashim menilai penyelenggara pemilihan umum ini merespons dengan baik dengan merencanakan pemeriksaan di lapangan. "Akan ada waktu cek lapangan secara acak," katanya.

Selain mempersoalkan tanggal kelahiran, Riza juga menganggap janggal keberadaan lebih dari 300 ribu penduduk dengan usia lebih besar dari 90 tahun. Bukan hanya itu, dia mencatat sebanyak 20.475 penduduk yang belum berusia 17. Oleh sebab itu, pihaknya juga menjadwalkan pertemuan dengan Kenendagri membahas hal ini.

Halaman:
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...