Melonjak 150%, Erajaya Raup Laba Bersih Rp 850 Miliar pada 2018
Perusahaan distributor dan retailer handset, PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) membukukan penjualan sebesar Rp 34,7 triliun sepanjang 2018. Angka itu melonjak 43% dari realisasi tahun sebelumnya sebesar Rp 24,2 triliun, dipicu oleh meningkatnya volume penjualan smartphone dan ekspansi gerai.
Peningkatan penjualan dan kenaikan rata-rata harga jual turut mendongkrak perolehan laba perseroan. Laba bersih Erajaya sepanjang tahun lalu naik signifikan hingga 150% atau menjadi Rp 850 miliar dibanding tahun sebelumnya Rp 339,5 miliar dengan raihan margin kotor dan margin laba bersih masing-masing sebesar 91% dan 2,5%.
Presiden Direktur Erajaya, Budiarto Halim mengatakan cukup puas dengan pertumbuhan bisnis perusahaan. "Pencapaian ini cukup tinggi jika dibandingkan dengan kondisi pasar yang secara umum tidak setinggi tahun sebelumnya. Kami juga melihat 2018 sebagai momentum positif dalam penjualan smartphone sebagai pendukung aktivitas sehari-hari," katanya dalam keterangan resmi, Senin (8/4).
(Baca: Pemilik Jaringan Erafone Targetkan Buka 300 Gerai Tahun Depan)
Pada 2018 Erajaya tercatat telah menjual lebih dari 16 juta smartphone. Volume penjualan Erajaya meningkat 30% dibanding tahun sebelumnya. Rata-rata kenaikan harga jual produk (average selling price/ASP) pada tahun lalu juga tercatat sebesar 13%. Hal ini juga turut memicu peningkatan pendapatan dan laba bersih perseroan.
Budiarto mengatakan, peningkatakan volume penjualan yang tinggi mencerminkan minat masyarakat yang tinggi terhadap smartphone berkualitas dengaan harga terjangkau. Peluang itu juga ditangkap perusahaan dengan meningkatkan jaringan pemasaran atau gerai Erafone di seluruh wilayah Indonesia.
Sepanjang tahun lalu, perusahaan tercatat telah membuka sebanyak 212 gerai di Indonesia, Malaysia serta Singapura. Dengan demikian, hingga akhir tahun lalu Erajaya tercatat telah mengoperasikan sekitar 936 gerai Erafone di Indonesia dan kawasan regional.
(Baca: Jakarta Great Online Sale Dibuka Besok, Tawarkan Diskon Hingga 95%)
Perusahaan bahkan tengah mengkaji beberapa langkah startegis untuk mengembangkan bisnisnya ke depan. "Kami juga sedang dalam proses mengambil langkah-langkah untuk berubah bersama dengan prinsipal dan partner untuk meningkatkan kinerjake depannya,” kata CEO Erajayaa Hasan Aula.
Ekspansi Agresif di 2019
Sementara pada 2019, Erajaya berencana untuk menambah 300 toko pada 2019. Penambahan gerai baru tersebut rencananya akan difokuskan pada wilayah perkotaan lapis kedua, yakni kotamadya dan kabupaten. "Erajaya berharap kita menambah 300 toko, yang berarti setiap hari akan buka satu," ujar Director of Marketing and Communications PT Erajaya Swasembada, Djatmiko Wardoyo,
Gerai gerai Erajaya memiliki dua kategori yaitu mono-brand dan multi-brand. Mono-brand merupakan gerai retail Erjaya yang menjual satu macam brand, misalnya iBox untuk penjualan perangkat gadget merek Apple. Selain iBox, Erajaya juga memiliki 90 Samsung Experience Store khusus unutk produk Samsung, dan 24 Mi Store khusus untuk produk Xiaomi.
(Baca: Bos Samsung Sebut 2 Miliar Ponsel Galaxy Terjual Kurang dari Sedekade)
Sedangkan pada gerai multi-brand, Erajaya memiliki gerai retail termasuk Erafone, Urban Republic dan retail yang bekerjasama dengan operator, seperti Ooredoo, Telkomsel dan XL.
Sedangkan mengenai ekspansinya ke platform online, Djatmiko mengatakan bahwa telah mengikuti tren tersebut dengan memiliki Erafone.com yang juga hadir dalam sejumlah marketplace.
Di luar itu, dia juga menyebut perusahaan telah mengembangkan konsep online to offline, offline to online (O-to-O) . Omni-channel ini lah, yang menurut Djatmiko, akan terus diperkuat Erajaya.