Selisih Suara Pilpres Tipis, Mantan TNI Prediksikan Potensi Konflik

Image title
Oleh Antara
11 April 2019, 12:07
selisih suara tipis potensi konflik
ANTARA FOTO/UMARUL FARUQ
Pasukan gabungan Penanggulangan Huru-Hara (PHH) TNI - Polri menghadapi demonstran yang mengamuk memprotes hasil perhitungan suara pada simulasi pengamanan Pemilu 2019 di Mako Brigif-2 Marinir Gedangan, Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (11/2/2019).

Hasil survei beberapa lembaga menunjukkan selisih elektabilitas kedua pasangan calon presiden semakin tipis. Ketua Umum Persatuan Purnawirawan TNI Angkatan Darat (PPAD), Letjend TNI (Purn) Kiki Syahnakri menilai bila hasil riil perhitungan suara nanti menghasilkan perbedaan suara yang tidak berbeda jauh maka potensi terjadi konflik.

Kiki mengatakan hasil suara yang tak berbeda jauh mencerminkan keterbelahan dua kelompok masyarakat yang sama-sama kuat. Apabila tidak diantisipasi dengan tepat bisa menimbulkan konflik.

Advertisement

"Potensi konflik terjadi dengan adanya dua kubu masyarakat yang terpecah belah. Gejolak ini kemungkinan tidak sebesar 1998," kata Kiki sai acara Diskusi Gerakan Moral Sadar Demokrasi dan Kewarganegaraan dengan Media di kampus Universitas Indonesia (UI) Depok, Rabu. 

(Baca: Politisi PDIP Menilai Opini Pilpres Curang Sangat Berbahaya)

Kiki mengatakan, dia yakin baik TNI dan polisi telah menyadari potensi kerawanan ini dan telah menyiapkan langkah-lakah pengamanan. "Mereka pasti sudah menyiapkan langkah-langkah menghadapi ini, saya yakin mereka siap," kata Kiki.

Kiki mengakui keterbelahan antara kubu 01 dan 02 juga terjadi di kalangan purnawirawan. Lewat organisasi Perhimpunan Purnawirawan Angkatan Darat (PPAD) yang dipimpinnya, dia mengumpulkan para purnawirawan pada 4 April lalu.

Dia meminta para purnawirawan agar menjadi teladan dan terus menerapkan Sapta Marga. Sehingga dia berharap para purnawirawan terlibat dalam konflik di masyarakat. "Ketika pensiun sumpah itu tidak dicabut," kata Kiki.

Potensi selisih suara yang tipis antara kedua kandidat terlihat dari hasil survei lembaga Voxpol Center. Survei nasional tersebut menunjukkan elektabilitas calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin sebesar 48,8%. Sedangkan pasangan Prabowo Subianto dan Sandiga Uno mendapat elektabilitas 43,3%. Artinya elektabilitas kedua pasangan kandidat hanya terpaut tipis 5%.

Survei selama 15 hari dari 18 Maret hingga 1 April 2019 dengan melibatkan 1.600 responden di 34 provinsi. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode multistage random sampling dengan toleransi kesalahan alias margin of error 2,45% dengan tingkat kepercayaan 95%.

Baca: Survei Voxpol: Elektabilitas Jokowi Hanya Unggul Tipis 5% dari Prabowo

Halaman:
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement