Survei Terbaru: Undecided Voters Tinggal 5,5%, Jokowi Ungguli Prabowo
Lembaga survei Charta Politika merilis survei terakhir jelang Pilpres 2019. Dalam rilis tersebut calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin diprediksi memenangkan Pemilihan Presiden dengan angka 55,7%. Sedangkan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno diprediksi akan mendulang 38,8%.
Survei Pilpres 2019 oleh Charta Politika ini dilakukan kepada 2.000 responden dengan sampel acak dengan metode penarikan sampel acak bertingkat (multistage random sampling). Survei yang dilakukan selama 5-10 April ini juga memiliki margin of error 2,19% pada tingkat kepercayaan 95%.
Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya mengatakan angka ini seiring turunnya jumlah pemilih yang belum menentukan pilihan atau undecided voters. Survei menunjukkan angka undecided voters turun hingga 5,5% dibandingkan survei bulan Maret yang masih mencapai 11%. Angka ini berjalan linier dengan peningkatan suara kedua calon presiden dan wakil presiden.
Maret lalu, suara pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 masih mencapai 53,5%, sedangkan lawannya saat itu hanya 37,5%. Selain itu, tingkat kemantapan memilih kedua calon semakin kuat saat ini. Yunarto mengatakan tingkat kemantapan responden saat ini mencapai 84,2%. Pendukung Jokowi memiliki kemantapan 88,4%, sementara kesolidan pendukung Prabowo mencapai 87,8%.
Terkait sebaran wilayah pendukung, data Charta Politika menunjukkan, Prabowo-Sandiaga unggul di wilayah Sumatera, DKI Jakarta serta Banten. Sedangkan Jokowi-Ma'ruf unggul signifikan di Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, dan Kepulauan Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua. Pertarungan ketat terjadi di Kalimantan, Jawa Barat dan Sulawesi.
Di Kalimantan elektabilitas Jokowi hanya terpaut 0,8% dari lawannya meski masih unggul sebesar 48,8%. Untuk Jawa Barat, Jokowi mendapatkan 48,4% sedangkan Prabowo dapat 44,4% suara responden. Adapun di Sulawesi, suara untuk Jokowi mencapai 49,6% melawan 45,3% milik responden yang memilih Prabowo. Hasil yang jomplang tercatat di Jawa Timur, dimana 61,3% responden Jawa Timur memilih Jokowi, sedangkan 34,1% menjatuhkan pilihan ke Prabowo.
"Memang ada kenaikan suara Prabowo di beberapa daerah, tapi dia kecolongan di Jawa terutama Jawa Barat dan Jawa Timur." kata Yunarto.
Dari segmen usia pemilih, keunggulan Jokowi lebih lebar di pemilih tua yakni 50 tahun ke atas. Di segmen tersebut 60,8% memilih Jokowi dan hanya 31,6% memilih Prabowo. Namun, Yunarto mengatakan selisih semakin tipis di pemilih milenial.
Pada pemilih dengan rentang usia 17-20 tahun, Jokowi hanya dipilih 50% responden, adapun pemilih Prabowo capai 43,5%. Begitu pula dengan usia 21-35 tahun, Jokowi-Ma'ruf mendapatkan 51,7% suara responden, sedangkan Prabowo dapat 43,9% suara.