Berkat Iklan, Pendapatan Twitter dan Facebook Naik di Kuartal I-2019
Pendapatan platform media sosial Twitter dan Facebook naik pada kuartal I tahun ini. Dalam laporan keuangan yang dirilis pekan lalu, Twitter mencatat pendapatannya naik 18 % dari kuartal yang sama tahun lalu menjadi US$ 787 juta, sementara Facebook naik 26 % menjadi US$ 15 milliar.
Twitter yang terus membersihkan platformnya dari spam menghasilkan banyak uang dari produk iklan baru. Total, perolehan iklan Twitter naik 18 %, menjadi US$ 679 juta pada kuartal I-2019.
Kepala Petugas Keuangan Twitter Ned Segal mencontohkan kerja sama yang dijalinnya dengan Disney untuk mempromosikan Star Trek. “Di mana saya mengklik untuk memastikan bahwa saya akan diberi tahu ketika lebih banyak informasi tersedia tentang Star Wars berikutnya,” ujar Ned dikutip dari Reuters, Selasa (23/4).
Setelah aksi bersih-besih spam, pengguna aktif bulanan Twitter naik 9 juta menjadi 330 juta pengguna dari kuartal sebelumnya. Kemudian, Twitter melaporkan laba bersih dalam triwulan pertama naik sebesar US$ 191 juta atau 25 sen per saham, dibandingkan dengan tahun sebelumnya dengan US$ 61 juta atau 8 sen per saham.
(Baca: Kicauan Pemilu 2019 di Twitter 30% Lebih Banyak Ketimbang 2014)
Sementara, pendapatan Facebook naik 26 % menjadi sebesar US$ 15,08 miliar atau sekitar Rp 211 triliun di kuartal pertama tahun ini.
Adapun, pengguna bulanan dan harian di aplikasi Facebook naik 8 % dibandingkan tahun lalu, menjadi 2,4 miliar dan 1,6 miliar pengguna. Kemudian, rata-rata pendapatan per pengguna mencapai US$ 6,42 atau sedikit lebih tinggi dari perkiraan, yakni US$ 6,39.
Total, saat ini lebih dari 2,7 miliar orang menggunakan grup aplikasi media sosial Facebook yang mencakup Messenger, Instagram, dan WhatsApp. Analis Senior di Platform Pasar Keuangan Investing.com Haris Anwar mengatakan, laporan tersebut menunjukkan bahwa pengguna dan pengiklan mempercayai Facebook. “Seperti yang mereka lakukan sebelum kontroversi dan skandal meletus," ujar Haris dikutip dari Reuters, Kamis (25/4).