Tren Konsumsi Menguat, Ekonomi Kuartal I 2019 Diprediksi Tumbuh 5,2%
Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan pertumbuhan ekonomi kuartal I 2019 pada Senin (5/6) siang ini. Ekonom dan otoritas memperkirakan pertumbuhan ekonomi bakal lebih tinggi dibandingkan capaian pada triwulan I 2018 yang sebesar 5,06%. Penyokongnya, konsumsi rumah tangga yang lebih kuat.
Kepala Penelitian Makroekonomi dan Finansial LPEM UI Febrio Kacaribu memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal I 2019 sebesar 5,2%. "Pengeluaran rumah tangga yang tetap menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi Indonesia, diproyeksikan akan menguat sepanjang tahun," kata dia dalam laporan Indonesia Economic Outlook yang dikutip Senin (5/6).
Ia menjelaskan, kepercayaan konsumen pada kuartal I 2019 menunjukkan posisi angka 125 poin yang mengindikasikan optimisme konsumen tetap terjaga. Pertumbuhan kredit mengalami perlambatan, tercermin dari turunnya permintaan kredit baru modal kerja dan investasi, namun kredit konsumsi menunjukkan tren kenaikan, terutama kendaraan bermotor.
(Baca: Perubahan Kabinet, Ekonom Minta Jokowi Pilih Menteri Sesuai Strategi)
Selain konsumsi rumah tangga yang kuat, Febrio menyebut, upaya pemerintah untuk meningkatkan perdagangan serta investasi asing langsung (FDI) mulai membuahkan hasil. Kinerja perdagangan yang membaik tercermin pada surplus neraca perdagangan dalam dua bulan terakhir.
Ke depan, momentum pertumbuhan ekonomi akan berlanjut. Hasil Pemilu 2019 diperkirakan mampu meningkatkan pertumbuhan kredit pada triwulan II, terutama kredit investasi seiring kebijakan yang lebih solid dan pasti untuk lima tahun ke depan. "Jika tidak ada tekanan eksternal, aliran masuk modal portofolio dan FDI akan menjadi kontributor utama dalam pertumbuhan ekonomi," ujarnya.
Di sisi lain, konsumsi rumah tangga diperkirakan menguat lantaran didorong oleh beberapa langkah kebijakan baru pemerintah. Kebijakan tersebut akan efektif jika tidak ada perselisihan politik yang dapat membawa risiko tambahan.
Meski begitu, pertumbuhan ekonomi 2019 diperkirakan hanya akan mampu mencapai 5,2%, di bawah target pemerintah dan parlemen yaitu 5,3%, meskipun sedikit lebih tinggi dibandingkan pencapaian 2018 yang sebesar 5,17%.
(Baca: Pemerintah Diminta Untuk Antisipasi Lonjakan Konsumsi di Bulan Ramadan)
Bank Indonesia (BI) dan pemerintah juga optimistis pertumbuhan ekonomi kuartal I 2019 lebih baik dibandingkan periode sama tahun lalu. Gubernur BI Perry Warjiyo optimistis pertumbuhan ekonomi mendekati 5,2% seiring dengan terjaganya konsumsi masyarakat.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution tak menutup kemungkinan prediksi BI tercapai. Namun, ia pribadi memperkirakan pertumbuhan ekonomi setidaknya sama dengan periode sama tahun lalu. "Paling tidak, pertumbuhan ekonomi seperti tahun lalu. Di atasnya sedikit," kata dia.
Senada, ia juga menyebut terjaganya konsumsi rumah tangga sebagai penyokong pertumbuhan ekonomi. Sedangkan secara sektoral, pertumbuhan ekonomi disokong kinerja positif sektor pertanian seiring musim panen padi yang terjadi sejak Maret. Meskipun, panen diperkirakan baru mencapai puncaknya pada April dan Mei.