Pemerintah Pertimbangkan Tawaran Impor Sapi Argentina
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan sedang menimbang tawaran impor daging sapi Argentina. Pernyataan itu diungkapkan usai menerima kunjungan Wakil Presiden Argentina Gabriela Michetti di Kantor Kementerian, Rabu (8/5).
Amran mengatakan mempertimbangkan penawaran itu karena harga daging sapinya yang kompetitif. "Daging (Argentina) harganya lebih murah menurut hitung-hitungan mereka. Kami tidak masalah, terbuka, karena kami ingin negara-negara yang mengekspor ke Indonesia, khususnya daging, bisa berkompetisi," katanya di Jakarta, Rabu (8/5).
(Baca: Pemerintah Berencana Impor 256 Ribu Ton Daging Sapi Tahun Depan)
Menurut dia, untuk satu kilogram (kg) daging beku Argentina kualitas medium harganya sekitar US$ 3 per kg. Harga tersebut cukup bersaing dengan harga daging impor dari Australia.
Meski Argentina sudah mengajukan kelengkapan dokumen untuk mengakses pasar daging sapi ke Indonesia, namun saat ini masih terdapat perbedaan status jangkitan penyakit hewan. Berdasarkan publikasi Badan Kesehatan Hewan Dunia (OIE), Indonesia sudah dinyatakan bebas penyakit kuku dan mulut (FMD), sementara Argentina masih berstatus bebas dengan vaksinasi berdasarkan zona.
(Baca: Kementan Perketat Pengawasan Impor Daging Kerbau India)
"Kami melihat dulu karena pertama, poin pentingnya adalah halal, bebas penyakit mulut dan kuku dan harga. Mereka katakan harganya US$ 3 per kilogram paling tinggi," kata Amran.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementan I Ketut Diarmita menjelaskan bahwa pemerintah akan melakukan peninjauan lapangan dan surat keterangan yang menjamin kehalalan daging sapi tersebut.
"Sebelum impor, kami harus mendapatkan gambaran mereka. Kami cek langsung ke masing-masing peternakan, apakah cukup memenuhi persyaratan halal, pengendalian penyakit," kata Ketut.
(Baca: Pemangkasan Rantai Distribusi Bisa Tekan Harga Jual Daging Sapi)
Adapun pembukaan pasar baru daging impor dari Argentina merupakan salah satu upaya menekan harga agar tidak terjadi monopoli. Selama ini daging impor Indonesia hanya dipenuhi dari Australia. Pasokan daging sapi lokal baru bisa memenuhi 67% kebutuhan nasional.