Ma'ruf Heran Ada Pihak Terima Hasil Pileg Namun Menolak Pilpres

Dimas Jarot Bayu
17 Mei 2019, 21:39
Ma'ruf Amin, Pilpres 2019, Pileg 2019
ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) dan Ma'ruf Amin mengikuti debat kelima Pilpres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/4/2019).

Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin merasa heran dengan pihak-pihak yang menyetujui hasil Pileg 2019, namun tidak sepakat dengan hasil Pilpres 2019. Menurut Ma'ruf, ada inkonsistensi dari sikap tersebut.

Pasalnya, Pileg dan Pilpres di tahun ini dilangsungkan secara serentak. Alhasil, hasil Pileg dan Pilpres 2019 akan saling berkelindan.

"Pilegnya diterima, tapi Pilpresnya tidak. Namanya mengimani sebagian, sebagian lagi tidak mengimani," kata Ma'ruf di Posko Cemara, Jakarta, Jumat (17/5).

Lebih lanjut, Ma'ruf menilai pihak-pihak yang tidak sepakat dengan hasil Pilpres 2019 harus menyelesaikannya sesuai mekanisme hukum yang berlaku. Hal tersebut dapat dilakukan dengan melayangkan gugatan ke Bawaslu maupun Mahkamah Konstitusi (MK).

Ma'ruf meminta tak ada pihak yang berupaya menyelesaikan masalah di luar mekanisme hukum tersebut. "Jadi yang sesuai jalur saja, jadi berjalan di atas rel, agar tidak terjadi disharmoni, berjalan sesuai aturan yang sudah disepakati, dan harus diterima semuanya," kata Ma'ruf.

(Baca: Ma'ruf Amin Minta Elite Politik Tidak Hasut Rakyat Turun ke Jalan)

Untuk diketahui, pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sebelumnya mengatakan tak akan mengakui hasil penghitungan suara yang dilakukan KPU. Hal itu dilakukan karena mereka menuding Pemilu 2019 dipenuhi kecurangan.

Berbagai tudingan kecurangan tersebut, seperti politik uang, DPT bermasalah, 6,5 juta pemilih yang tak mendapat undangan ketika hari pencoblosan, hingga masalah logistik. "Kami tidak bisa menerima ketidakadilan dan ketidak jujuran,” kata Prabowo.

Meski demikian, Gerindra yang menjadi pengusung utama Prabowo-Sandiaga tak mau menolak hasil Pileg 2019. Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon menilai, proses Pilpres dan Pileg dilakukan oleh pihak yang berbeda.

Selain itu, Fadli menyebut kecurangan yang terjadi dalam Pileg dan Pilpres juga tak serupa. "Soal Pileg meski ada kecurangan tentu ada mekanismenya, jadi enggak masalah. Kecurangannya tentu beda dengan Pilpres yang terjadi sebelum, saat, dan setelah," jelas Fadli.

(Baca: Jokowi Minta Prabowo Ikuti Mekanisme Hukum Jika Tak Puas Hasil Pemilu)

Reporter: Dimas Jarot Bayu

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...