Bertemu Jokowi, Habibie Minta Pembangunan Dilanjutkan

Michael Reily
24 Mei 2019, 18:48
Presiden Joko Widodo (kiri) menyambut Presiden ketiga RI BJ Habibie (kanan) di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (24/5/2019). Dalam pertemuan tersebut BJ Habibie mengucapkan selamat atas terpilihnya kembali Presiden Joko Widodo untuk periode 2019-2024 berdas
ANTARA FOTO/PUSPA PERWITASARI
Presiden Joko Widodo (kiri) menyambut Presiden ketiga RI BJ Habibie (kanan) di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (24/5/2019). Dalam pertemuan tersebut BJ Habibie mengucapkan selamat atas terpilihnya kembali Presiden Joko Widodo untuk periode 2019-2024 berdasarkan hasil rekapitulasi KPU, serta berpesan agar proses pemilu tidak membuat bangsa pecah dan menghambat pembangunan.

Presiden ketiga Indonesia Bacharuddin Jusuf Habibie mengunjungi Istana Merdeka untuk mengucapkan selamat kepada Presiden Joko Widodo. Dia meminta Jokowi melanjutkan pembangunan dalam periode kedua jabatannya sebagai presiden.

Apalagi, Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan Jokowi dan Ma'ruf Amin sebagai pemenang pemilu atas Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. "Rakyat telah menentukan supaya karya-karya yang Beliau telah laksanakan bisa berkelanjutan dan diamankan untuk generasi ke depan," katanya usai pertemuan selama satu jam di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (24/5).

Habibie pun meminta masyarakat untuk membantu terlaksananya program lima tahun ke depan sesuai rencana pemerintah. Menurutnya, sebagai pemimpin yang terpilih, Jokowi harus bertanggung jawab atas seluruh masyarakat Indonesia, bukan hanya yang memilihnya.

(Baca: Jokowi Tunggu Laporan Pertemuan JK dan Prabowo)

Habibie juga meminta persatuan dan kesatuan tetap menjadi fokus pemerintah. Apalagi pemilu merupakan kegiatan lima tahun sekali yang menjadi pesta demokrasi masyarakat.

Dia pun membandingkan kemenangan Jokowi dengan gelar presiden yang dia dapatkan tahun 1998 merupakan pemilihan oleh Majelis Pemusyaratan Rakyat (MPR). Sehingga, generasi muda yang sekarang menjalani demokrasi adalah ujung tombak menjadi penentu masa depan bangsa.

Menurutnya, Pemilu tidak boleh menghambat pembangunan karena risiko perpecahan atau adu domba. "Tidak bisa disamakan dengan keadaan pada waktu 1998, rusuh," ujar Habibie.

Jokowi juga menanggapi nasihat dari Habibie. Menurutnya, urusan persatuan dan kesatuan sudah tidak bisa ditawar lagi. Sehingga, dia ingin terus membuka diri kepada semua pihak yang ingin membangun negara.

(Baca: Sandiaga Uno Benarkan Pertemuan Prabowo dan JK)

Reporter: Michael Reily
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...