Mengekor Mata Uang Negara Asia, Rupiah Melemah Lagi ke 14.100 per US$
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dibuka melemah hari ini, Selasa (2/7). Pergerakan nilai tukar rupiah di pasar spot dibuka di level Rp 14.124 per dolar AS, melemah 0,12% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Nilai tukar rupiah sebelumnya ditutup di level Rp 14.112 per dolar AS, menguat setelah rupiah sempat tergelincir di kisaran Rp 14.082 per dolar AS. Sedangkan kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) terhadap rupiah hari ini tercatat Rp 14.140 per dolar AS.
Rupiah tampaknya tak melemah sendirian hari ini. Beberapa mata uang negara Asia juga menunjukkan pelemahan, seperti dolar Singapura, yuan Tiongkok, ringgit Malaysia, baht Thailand serta peso Filipina.
(Baca: Rupiah Menguat ke Level Rp 14.082 per dolar AS Usai Pertemuan G20)
Dolar Singapura tercatat melemah 0,01% terhadap dolar AS, yuan Tiongkok dan ringgit Malaysia juga mengalami pelemahan 0,08%. Adapun, baht Thailand mengalami pelemahan cukup signifikan yakni 0,21% diikuti peso Filipina yang juga terge;incir 0,20%.
Sementara itu, yen Jepang, dolar Hongkong dan rupee India justru tampil perkasa terhadap mata uang AS. Yen Jepang menguat 0,02% diikuti dolar Hongkong 0,06%. Sementara rupee India menguat 0,11% terhadap dolar AS.
Sentimen penguatan disinyalir masih dipicu oleh meredanya tensi perang dagang AS-Tiongkok. Dilansir dari Reuters, Trump akhirnya menggelar pertemuan dengan Presiden China Xi Jinping di sela KTT G20 di Osaka, Jepang, Sabtu (29/6).
(Baca: IHSG Ditutup Menguat 0,09% di Tengah Pelemahan Bursa Asia)
Dalam pertemuan tersebut, keduanya sepakat memulai kembali negosiasi perdagangan setelah sempat gagal pada Mei 2019. Trump menyatakan akan menunda pengenaan tarif impor produk Tiongkok. Sebagai kompensasinya, Tiongkok akan membeli lebih banyak produk pertanian AS.