BKPM Targetkan Hyundai Mulai Investasi Sebelum November 2019

Image title
30 Juli 2019, 17:30
investasi mobil listri hyundai, bkpm
Arief Kamaludin | Katadata
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menargetkan negosiasi dengan Hyundai Motors Company soal rencana menanamkan investasinya di Indonesia akan rampung sebelum November tahun ini.

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menargetkan negosiasi dengan Hyundai Motors Company soal rencana menanamkan investasinya di Indonesia akan rampung sebelum November tahun ini. Harapannya, negosiasi ini selesai lebih dulu ketimbang penyelenggaraan ASEAN-ROK Commemorative Summit pada 25-26 November 2019 di Busan, Korea Selatan.

Meski tak merinci, Kepala BKPM Thomas Lembong mengatakan, pembahasan paling alot di antara keduanya adalah soal insentif dan kemudahan berbisnis. "Kami masih di tengah negosiasi sengit mengenai insentif," kata Thomas di kantornya, Jakarta, Sepasa (30/7).

Advertisement

Pada kesempatan yang sama, Plt Deputi bidang Pengendalian dan Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Farah Ratnadewi Indriani menjelaskan, insentif yang diberikan pemerintah bakal menjadi salah satu pertimbangan Hyundai menaruh uangnya di sini. "Pemerintah Indonesia berikan apa sih? Kemudian mereka akan bandingkan juga dengan negara lain," kata Farah.

Negosiasi insentif ini merupakan cara perusahaan untuk bertahan di tengah lesunya industri otomotif global. Thomas mencontohkan tantangan besar yang sedang dihadapi industri ini, yaitu kemunculan metode ride hailing atau ride sharing alias tranportasi online dari Grab dan Gojek. Cara masyarakat dalam bertransportasi berubah dan membuat kebutuhan akan kendaraan pribadi menjadi berkurang.

(Baca: BKPM: Investasi ke Unicorn Indonesia Masuk Lewat Singapura)

Perusahaan otomotif juga harus berhadapan dengan kebijakan beberapa negara di Eropa dan Amerika Serikat yang mewajibkan menjual kendaraan ramah lingkungan, seperti mobil listrik. Masalahnya, untuk merealisasikan hal itu membutuhkan biaya yang tidak sedikit. "Industri otomotif ditimpa biaya untuk mengembangkan pabrik yang tadinya memproduksi kendaraan berbahan bakar minyak (BBM) menjadi mobil listrik," kata Thomas.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement