OJK Tak Khawatir Asing Kuasai 40% Obligasi Negara karena Diproteksi

Image title
12 Agustus 2019, 16:46
Ilustasi dana asing. Porsi asing dalam instrumen surat utang negara dan surat berharga negara yang cukup tinggi dinilai OJK bukan sebagai masalah lantaran telah dilakukan lindung nilai atau hedging. Sehingga tidak akan mengganggu ketahanan ekonomi Indones
ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Ilustasi dana asing. Porsi asing dalam instrumen surat utang negara dan surat berharga negara yang cukup tinggi dinilai OJK bukan sebagai masalah lantaran telah dilakukan lindung nilai atau hedging. Sehingga tidak akan mengganggu ketahanan ekonomi Indonesia.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai, porsi kepemilikan asing yang terus meningkat di Surat Utang Negara dan Surat Berharga Negara (SBN) tidak akan menjadi masalah untuk ketahanan ekonomi di Indonesia. Hal tersebut karena ada instrumen lindung nilai (hedging).

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan, saat ini fluktuasi di pasar modal sudah lebih rendah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Karena masyarakat saat ini sudah tidak terlalu khawatir karena ada instrumen hedging di dalam negeri.

"Jadi, tidak khawatir rupiah akan melemah sehingga mereka men-dump investasinya di Indonesia karena sudah ada hedging. Jadi ini adalah membantu sekali sehingga volatilitasnya agak mereda," kata Wimboh di Gedung BEI, Jakarta, Senin (12/8).

Seperti diketahui, pemerintah mengaku mulai khawatir dengan porsi kepemilikan asing yang sudah hampir mencapai setengah dari total SUN yang beredar. Data Neraca Pembayaran Bank Indonesia menyebut rasio kepemilikan asing terhadap SUN pada kuartal II 2019 mencapai 46,6%, naik dibanding kuartal I 2019 sebesar 46%.

(Baca: Fintech Berpotensi Redam Dampak Negatif Investasi Jangka Pendek Asing)

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menjelaskan porsi kepemilikan asing pada SBN sudah mencapai lebih dari 40%. Hal ini, menurut dia, meningkatkan risiko bagi perekonomian Indonesia.

"Sekali goyang (perekonomian), mereka langsung keluar. Ekonomi kita terbanting. Mengurangi ketergantungan tentu bukan pekerjaan jangka pendek, tetapi harus sedikit demi sedikit dikurangi," ujar Darmin di Jakarta, Jumat (9/8).

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...