Harga Emas Naik, Jual Beli Secara Online Lewat Tamasia Melonjak

Cindy Mutia Annur
16 Agustus 2019, 16:01
Investasi Emas Tamasia di tengah harga emas naik
KATADATA/Agung Samosir
Investasi emas meningkat di tengah kenaikan cepat harga emas.

Minat masyarakat berinvestasi emas meningkat di tengah kenaikan cepat harga logam mulia tersebut. Startup jual beli emas berbasis syariah Tamasia mencatat transaksi di platformnya meningkat pesat sejak awal tahun. Bahkan, transaksi meningkat hingga dua kali lipat dari Juni ke Juli.

Co-Founder & CEO Tamasia Muhammad Assad mengatakan lonjakan transaksi juga terjadi karena masyarakat, termasuk kaum milenial, mulai teredukasi tentang pentingnya investasi emas. Ditambah lagi, investasi emas semakin praktis dengan bantuan teknologi digital.

Saat ini, 70% dari total 200 ribu pelanggan Tamasia adalah kaum milenial. "Milenial melihat (kenaikan harga emas) ini sebagai tren, bahkan diprediksi bakal mencapai Rp 900 ribu hingga 1 juta per gramnya. Akhirnya, mereka pun mengejar (investasi) itu," ujarnya kepada katadata.co.id, Kamis (15/8).

(Baca: Cetak Rekor Keempat Kalinya, Harga Emas Antam Rp 766 Ribu per Gram)

Seiring perkembangan positif sepanjang tahun ini, Assad pun optimistis pihaknya bisa menggaet lebih banyak pengguna khususnya kaum milenial. Ia menargetkan total 500 ribu pengguna hingga akhir tahun, dengan 80% di antaranya milenial.

Tamasia berdiri pada Mei 2017 lalu. Adapun Assad mulai tertarik dengan investasi emas saat menjalani studi pascasarjana jurusan Islamic Finance di Qatar, beberapa tahun lalu. Ia memperhatikan, banyak sekali warga Arab yang gemar membeli emas.

Adapun ide pembentukan startup investasi emas muncul Pada 2017. Berdasarkan hasil risetnya, investasi terbaik kedua setelah menabung adalah investasi emas. "Akhirnya, saya ingin membuat solusi bahwa setiap orang itu bisa memiliki emas dengan harga yang murah dan dengan cara yang mudah," ujarnya.

(Baca: Jumlah Investasi Startup di Asia Nyaris Lampaui Amerika)

Alasan dirinya fokus ke bisnis investasi emas syariah karena ia meyakini bahwa emas ada kaitannya dengan syariah. Bahkan, ketika zaman Rasulullah, perdagangan atau penukaran barang (barter) dilakukan melalui emas pula.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...