Rumah Produksi Gundala, Bumilangit Siapkan 8 Film Jagoan Lokal
Bumilangit Studios baru saja meluncurkan Jagat Sinema Bumilangit jilid I yang menjadi semesta bagi cerita pahlawan adaptasi komik lokal. Total, ada delapan judul film yang akan dirilis dengan menampilkan deretan aktor dan aktis ternama.
Gundala akan menjadi film jagoan pertama Jagat Sinema Bumilangit yang tayang mulai 29 Agustus 2019. Setelah itu, tujuh film lain akan tayang hingga 2025.
"Film-film tersebut adalah Sri Asih, Godam dan Tira, Si Buta dari Gua Hantu, Patriot Taruna, Gundala Putra Petir (sekuel Gundala), Mandala Golok Setan, dan Patriot," kata Joko Anwar, sutradara Gundala di Plaza Senayan, Jakarta, Minggu (18/8) kemarin.
Mengadopsi pembabakan Marvel Cinematic Universe, kisah para pahlawan lokal di Jagat Sinema Bumilangit akan saling terkait. Joko Anwar yang merangkap Produser Kreatif Jagat Sinema Bumilangit terlibat dalam penyusunan kerangkanya.
"Ceritanya tentu sesuai dengan kondisi di Indonesia dengan topik-topik yang sering dihadapi di Indonesia pula," ujarnya.
(Baca: Sebanding dengan Joker, Gundala Tayang di Festival Film Toronto)
Ia pun menyebut sederet aktor dan aktris yang akan membintangi film-film tersebut. Yang pertama, film Gundala akan menampilkan Abimana Aryasatya sebagai tokoh utama. Selain itu, ada aktor Bront Palarae sebagai Pengkor dan Lukman Sardi sebagai Ridwan Bahri.
Setelah Gundala, film kedua Jagat Sinema Bumilangit adalah Sri Asih yang dibintangi oleh Pevita Pearce. Kemudian, Chicco Jerikho sebagai Godam akan tampil bersama Chelsea Islan sebagai Tira.
Berikutnya, Tara Basro sebagai Merpati, Asmara Abigail sebagai Desti Nikita, dan Hannah Al Rashid sebagai Camar. Ada pula Daniel Adnan sebagai Tanto Ginanjar, Kelly Tandiono sebagai Bidadari Mata Elang, Joe Taslim sebagai Mandala, Vanesha Prescilia sebagai Cempaka, Della Dartyan sebagai Nila Umaya, dan Ario Bayu sebagai Gani Zulham.
Sementara aktris muda Tatjana Saphira akan berperan sebagai Mustika Sang Kolektor, Zara JKT48 sebagai Virgo, Dian Sastrowardoyo sebagai Dewi Api, dan Nicholas Saputra sebagai Aquanus.
Dilansir Antara, Bumilangit Studios berdiri sejak 2003 dan merestorasi naskah-naskah komik klasik dalam versi digital. Dalam urusan hak cipta, Bumilangit telah mengakuisisi lebih dari 1.100 kekayaan intelektual dari komik-komik tersebut.
(Baca: Dibuka oleh Gundala, Jagat Sinema Bumilangit Berlangsung hingga 2025)
Karakter-karater itulah yang kemudian akan ‘dihidupkan’ kembali dalam film. “Baru setelah sepuluh tahun kami merasa ‘amunisi’ sudah cukup untuk membuat sesuatu,” kata Imansyah Lubis, selaku manajer produksi Bumilangit.
Modal berupa kekayaan intelektual itu rupanya menarik berbagai pihak untuk membuat film superhero dengan kearifan lokal. Dalam produksi Gundala misalnya, Bumilangit bekerja sama dengan Screenplay Films bekerja sama dengan Legacy Pictures, dan Ideosource entertainment.
Tak hanya itu, Emiten media PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) pun turut menggelontorkan modal untuk Bumilangit. Tanpa menyebut nilainya, Direktur Visi Media Asia Neil Ricardo Tobing mengatakan perseroan berinvestasi melalui anak usahanya, Bakrie Global Ventura.
Presiden Direktur VIVA Anindya Novyan Bakrie mengatakan, prospek industri film di Indonesia sangat potensial. Ia pun percaya, Jagat Sinema Bumilangit bisa menjadi DC Comics atau Marvel Cinematic Universe versi Indonesia. "Intinya grup VIVA kerja sama Bumilangit dan mitra lain, kami percaya dalam creating heroes," katanya.