Dapat Tambahan Modal Rp 998 Miliar, RedDoorz Bakal Ekspansi
Platform pemesanan dan manajemen hotel, RedDoorz mengumumkan perolehan pendanaan seri C US$ 70 juta atau sekitar Rp 998 miliar pada hari ini. Rencananya, dana segar itu digunakan untuk masuk ke pasar baru.
Perusahaan berbasis di Singapura itu sudah hadir di empat negara, termasuk Indonesia, Vietnam, dan Filipina. “RedDoorz beroperasi di beberapa pasar paling dinamis di dunia dan kami melihat peluang yang luar biasa untuk terus mengembangkan platform dan berekspansi ke pasar baru,” kata Pendiri sekaligus CEO RedDoorz Amit Saberwal dalam siaran pers, Selasa (20/8).
Pendanaan itu dipimpin oleh perusahaan ekuitas, Asia Partners. RedDoorz merupakan portofolio perusahaan teknologi pertama dari Asia Partners di Asia Tenggara.
Dua investor lainnya adalah Rakuten Capital dan Mirae Asset-Naver Asia Growth Fund. Investor sebelumnya yakni Qiming Venture Partners dan International Finance Corporation (IFC) juga berpartisipasi dalam putaran pendanaan ini.
(Baca: RedDoorz Raih Pendanaan Rp 150 Miliar untuk Ekspansi di Asia Tenggara)
“Kami menyambut baik bergabungnya para investor baru yang berpengalaman dengan misi membangun RedDoorz sebagai merek perjalanan terjangkau di Asia Tenggara. Babak baru pendanaan ini merupakan bukti pertumbuhan bisnis yang kuat dan posisi kepemimpinan pasar yang kami bangun selama beberapa tahun terakhir,” katanya.
Investasi Seri C ini dimulai tidak lama setelah RedDoorz mengumumkan pendanaan Seri B pada April 2019, dengan perolehan US$ 45 juta. Dengan adanya pendanaan baru ini, RedDoorz telah mengumpulkan dana segar sekitar US$ 140 juta sejak peluncuran pertamanya pada 2015 lalu.
“Kami percaya bahwa kami telah mengambil langkah tepat untuk membangun perusahaan unicorn di bidang teknologi berikutnya di Asia Tenggara. Dengan dukungan dari para investor baru, yang memiliki keahlian dalam membangun bisnis teknologi dan digital di kawasan ini, kami berada pada posisi yang tepat untuk menjalankan strategi dan misi,” kata dia.
(Baca: Omzet Airbnb di Indonesia Tembus Rp 1 Triliun, Pengusaha Hotel Gerah)
Selain untuk memperluas pasar, tambahan modal ini akan digunakan untuk memperkuat posisi di Asia Tenggara. Sebagian besar dari hasil pendanaan ini pun bakal dipakai untuk membangun pusat teknologi di Vietnam, melengkapi yang ada di India.
Perusahaan juga berencana meningkatkan kualitas staf hotel di empat negara. Setidaknya ada sekitar 10 ribu pegawai yang bakal diberi pelatihan.
Pendiri dan Partners Asia Partners, Oliver Rippel dan Nick Nash mengatakan, misi perusahaan adalah membangun dan mendampingi calon startup unicorn berikutnya di Asia Tenggara. Keduanya optimistis bisa membantu RedDoorz menguasai pasar.
(Baca: Listrik Mati, Usaha Perhotelan Terbebani Biaya Solar Untuk Genset)