Bank Permata Targetkan NPL di Bawah 4% Tahun Ini

Image title
28 Agustus 2019, 16:04
bank permata, kredit bermasalah, npl
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Dua wanita teller PT Bank Permata Tbk di kawasan World Trade Center 2, Sudirman,  Jakarta Selatan (18/3). Bank Permata menargetkan rasio kredit bermasalah atau NPL bisa ditekan di bawah 4%, bahkan optimistis dapat mencapai 3,6%.

PT Bank Permata Tbk (BNLI) bakal mempertahankan pencapaian kredit bermasalah alias non-performing loan (NPL) gross di bawah 4% hingga akhir tahun ini. Meski begitu, bank milik Astra International ini optimistis NPL-nya bisa ditekan hingga di bawah 3,6% berdasarkan kondisi pasar.

"Kami tidak bisa prediksi ada berapa nama dari mereka (debitur) yang tidak bisa membayar kewajiban. Sebisa mungkin kami mempertahankan, kalau bisa lebih baik untuk memenuhi target (NPL)," kata Direktur Keuangan Bank Permata Lea Setianti Kusumawijaya di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (28/8).

Advertisement

Ada pun, per Juni 2019, NPL gross Bank Permata berada di level 3,6%, sementara untuk NPL neto berada di level 1,23%. Capaian tersebut lebih baik dari kondisi NPL perseroan pada periode yang sama tahun lalu, di mana NPL gross tercatat mencapai 4,3% sementara NPL neto di level 1,5%.

(Baca: Banyak Investor Minati Bank Permata, Astra akan Perbaiki Kinerjanya)

Turunnya NPL perseroan pada enam bulan pertama tahun ini, dikatakan Lea lantaran banyak debitur yang akhirnya menyelesaikan tunggakan kreditnya, bukan hanya disebabkan oleh hapus buku. Lea mencatat sepanjang semester I 2019, penyelesaian tunggakan tersebut mencapai Rp 5 triliun.

Selain itu, tercatat juga NPL coverage ratio atau rasio pencadangan per semester I 2019 tercatat sebesar 157%. Padahal di periode yang sama tahun sebelumnya, rasio pencadangan Bank Permata berada di level 211% dan Desember 2018 sebesar 176%. "Sejalan dengan penurunan jumlah kredit bermasalah yang cukup signifikan," kata Lea menambahkan.

Bank Permata pada semester I 2019 menyalurkan kredit sebesar Rp 106,9 triliun, tumbuh 3,7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 103,2 triliun. Pertumbuhan kredit tersebut dikontribusi oleh segmen bisnis wholesale banking yang tumbuh sebesar 4,8% dan retail banking sebesar 2,9%.

Sementara itu likuiditas tercermin dari rasio kredit terhadap simpanan atau loan to deposit ratio (LDR) hingga akhir tahun bakal dijaga di level 90%. Sementara, per Juni 2019, LDR Bank Permata berada di level 93%.

(Baca: Laba Bersih Bank Permata Meroket 130% pada Triwulan I 2019)

Reporter: Ihya Ulum Aldin
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement