Segitiga Rebana, Kawasan Ekonomi Khusus Calon Ibu Kota Baru Jabar

Hari Widowati
2 September 2019, 10:59
Ridwan Kamil, pindah ibu kota, Jawa barat, ibu kota baru Jabar, Segitiga Rebana, kawasan ekonomi khusus
ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Bandara Kertajati, di Majalengka menjadi salah satu infrastruktur pendukung di Segitiga Rebana (Cirebon, Subang, Majalengka), salah satu calon ibu kota baru Jawa Barat.

Pemindahan ibu kota negara dari DKI Jakarta ke Kalimantan Timur diikuti dengan wacana pemindahan ibu kota Provinsi Jawa Barat (Jabar). Gubernur Jabar Ridwan Kamil menyebut ada tiga wilayah yang menjadi calon ibu kota baru, yakni Tegalluar, Walini, dan Segitiga Rebana (Cirebon, Subang, Majalengka).

Dari ketiga daerah tersebut, Segitiga Rebana memiliki wilayah yang paling luas. Kabupaten Cirebon memiliki luas 1.072,29 km persegi, Kabupaten Subang 2.051,76 km persegi, sedangkan Kabupaten Majalengka 1.204,24 km persegi. Jika digabungkan, total luas Segitiga Rebana mencapai 4.328,29 km persegi.

Jumlah penduduk di Kabupaten Cirebon pada 2018 mencapai 2,18 juta jiwa. Sementara itu, jumlah penduduk di Kabupaten Subang 1,58 juta jiwa dan Kabupaten Majalengka 1,2 juta jiwa.

Pemprov Jabar telah mengusulkan kepada pemerintah pusat agar Segitiga Rebana menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) terbesar di Indonesia. "Kawasan Super KEK Rebana di dalamnya ada zona-zona industri yang bisa mendapatkan fasilitas pembebasan pajak ekspor-impor dan insentif lainnya," kata Ridwan Kamil usai bertemu dengan Menko Perekonomian Darmin Nasution, di Jakarta, Kamis (16/5).

(Baca: Ridwan Kamil Siapkan Tiga Lokasi Calon Ibu Kota Baru Jawa Barat)

Industri yang ada di kawasan tersebut adalah industri yang berorientasi ekspor dan memiliki daya saing tinggi. Ada sebelas zona yang sudah siap ditempati di KEK Rebana. Pemprov Jabar juga mendorong agar industri yang berlokasi di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum pindah ke KEK tersebut.

Ridwan Kamil juga pernah menawarkan KEK Rebana kepada calon investor dari Korea Selatan. "Hyundai akan pindah besar-besaran ke Jabar. Nilai investasinya mencapai Rp 40 triliun," kata Emil, panggilan akrab Ridwan Kamil, seperti dikutip Kompas.com pada 28 Juni lalu.

Beberapa keunggulan KEK Rebana, antara lain harga tanah yang masih murah, upah minimum regional (UMR) yang kompetitif, serta didukung infrastruktur Pelabuhan Patimban dan Bandara Kertajati. Oleh karena itu, informasi mengenai KEK Rebana diharapkan bisa menjadi pertimbangan bagi calon investor Korsel untuk menempatkan industrinya di kawasan tersebut.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...