OJK Didorong Segera Selesaikan Masalah Bumiputera dan Jiwasraya

Image title
9 September 2019, 20:32
asuransi jiwasraya, ajb bumiputera, bank dunia, ojk
Arief Kamaludin (Katadata)
Indef menilai permasalahan yang dihadapi AJB Bumiputera dan Asuransi Jiwa Jiwasraya dapat menjadi pintu masuknya resesi global ke Indonesia.

Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) M. Rizal Taufikurohman meminta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk bertindak cepat atas risiko resesi yang berasal dari sektor keuangan. Hal tersebut terkait dengan paparan Bank Dunia (World Bank) bertajuk "Resiko Ekonomi Global dan Implikasinya terhadap Indonesia" yang rilis bulan ini.

Paparan Bank Dunia tersebut menyatakan bahwa sistem keuangan di Indonesia pada umumnya tahan terhadap guncangan. Tapi ada dua area yang memerlukan penanganan segera, yakni konglomerasi finansial dan lemahnya sektor asuransi, terutama dalam kasus gagal bayar Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera dan Jiwasraya.

Khusus sektor asuransi, Rizal mengatakan, risiko keuangan menjadi hal yang penting untuk OJK, sehingga otoritas  harus berfokus pada upaya penyelamatan dua perusahaan tersebut. Menurutnya, jika upaya penyelamatan terlambat, hal ini menjadi pintu masuk resesi dunia kepada ekonomi Indonesia.

"Dua asuransi ini ibarat puncak gunung es, yang terlihat. Kalau lambat respons, bisa menyeret pada resesi," kata Rizal seperti dikutip dari siaran resmi yang diterima Katadata.co.id, Senin (9/9).

(Baca: Bank Dunia Soroti Kasus Gagal Bayar AJB Bumiputera dan Jiwasraya)

Menurutnya, upaya penyelamatan Bumiputera dan Jiwasraya perlu dipertimbangkan secara hati-hati oleh OJK, tapi dengan tetap mendukung operasional kedua perusahaan asuransi tersebut dalam memperbaiki kinerjanya.

Tidak hanya kedua perusahaan tersebut, namun OJK perlu jeli melihat kinerja sektor keuangan lainnya karena banyak lembaga keuangan nasional yang tengah rentan akan imbas resesi. "Artinya, share efeknya kepada resesi jauh lebih besar. Jadi, OJK harus jeli melihat risiko keuangan ini," ujar Rizal.

Seperti diketahui, Bank Dunia menyebut Indonesia harus menjaga kredibilitas sitem keuangannya dengan cara mengatasi kelemahan sektor asuransi. Masalah yang muncul saat ini adalah dua perusahaan asuransi jiwa nasional terbesar, yakni Asuransi Jiwasraya dan AJB Bumiputera 1912, tidak mampu memenuhi kewajibannya alias gagal bayar.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...