Kemenpora akan Tengahi Konflik PB Djarum dan KPAI
Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) akan mengundang semua pihak yang berselisih terkait penghentian audisi umum Perkumpulan Bulu Tangkis (PB) Djarum untuk duduk satu meja. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Susanto di Jakarta, Rabu (11/9).
Susanto menyampaikan selain KPAI dan PB Djarum, Pengurus Besar Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) juga akan dipanggil. Dia menginginkan pertemuan mendatang dapat menjernihkan masalah dan menemukan solusi terbaik semua pihak.
“Sehingga pembinaan potensi bulu tangkis tetap jalan dan tidak ada aturan dilanggar,” kata Susanto.
(Baca: Dilema PB Djarum Mencari Bibit Atlet Bulu Tangkis)
Susanto juga meminta semua pihak memandang persoalan ini secara jernih dengan mengacu aturan yang ada. Regulasi yang mesti diikuti adalah Undang-Undang (UU) Nomor 23 Tahun 2002 tentang Pelindungan Anak. Selain itu ada pula Peraturan Pemerintah (PP) 109 Tahun 2002 tentang Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau bagi Kesehatan.
“Harus dihormati sebagai aturan yang berlaku di Indonesia,” kata dia.
Namun, KPAI juga tidak melarang PB Djarum menggelar audisi bulu tangkis selama mematuhi aturan. Susanto menginginkan pembinaan bakat muda dilakukan sesuai dengan regulasi perlindungan anak.
“Dengan begitu dua-duanya (pembinaan bakat dan perlindungan anak) tercapai,” ujarnya.
Sebelumnya, Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation Yoppy Rosimin mengatakan, penghentian audisi ini sifatnya final. Pemicu utamanya adalah permintaan dari kementerian dan lembaga terkait agar PB Djarum menghentikan penggunaan anak sebagai media promosi rokok.
Komisioner KPAI Bidang Kesehatan dan Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif (NAPZA) Sitti Himawatty mengatakan, anak-anak telah dieksploitasi industri rokok sejak dari hulu dan hilir. “Sejak dari pertanian tembakau hingga dalam iklan, promosi, dan sponsorship,” ucapnya.
(Baca: Bela PB Djarum, Ganjar Pranowo Minta Audisi Bulu Tangkis Dilanjutkan)
Namun Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta PB Djarum melanjutkan audisi umum beasiswa bulu tangkis. Ganjar juga siap pasang badan jika terjadi apa-apa saat menggelar penyaringan bakat. “Silakan lanjutkan audisi. Gubernur Jawa Tengah tanggung jawab penuh kalau ada apa-apa,” kata Ganjar, Rabu (11/9).