La Nyalla Mattalitti, Sang Politisi Kontroversial di Kursi Ketua DPD

Hari Widowati
2 Oktober 2019, 13:00
La Nyalla Mattalitti, profil La Nyalla Mattalitti, kontroversi La Nyalla, ketua DPD, mahar politik
ANTARA FOTO/WAHYU PUTRO A
La Nyalla Mahmud Mattaliti terpilih menjadi ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD).

La Nyalla Mattalitti terpilih sebagai Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI untuk masa jabatan 2019-2024. Pengusaha dan politisi kawakan ini meraih 47 suara dari 134 anggota DPD yang hadir. Ia mengalahkan tiga pesaingnya, yakni Nono Sampono, Mahyudin, dan Sultan Bachtiar.

Seperti ditulis Antara, pria kelahiran Jakarta, 10 Mei 1959 ini adalah putra dari Mahmud Mattalitti, seorang dosen Fakultas Hukum Universitas Airlangga, Surabaya. Kakeknya, Haji Mattalitti, adalah seorang saudagar Bugis yang berpengaruh di Jawa Timur. La Nyalla menyelesaikan pendidikan SD hingga universitas di Surabaya. Ia sempat menimba ilmu di Fakultas Teknik Universitas Brawijaya tetapi tak sampai meraih gelar sarjana.

Advertisement

La Nyalla muda dikenal sebagai pribadi yang bengal. Ia pernah dimasukkan ke pesantren di Bekasi, Jawa Barat tetapi masih saja membuat ulah. Setelah dewasa, ia kembali menjadi santri di Pesantren Sunan Giri, Gresik sembari kerja serabutan sebagai sopir angkot. Di situlah ia berkenalan dengan banyak preman yang diajaknya bertobat dan mondok di pesantren.

Pengalaman kerjanya itu menjadi salah satu pendorong keuletannya dalam berbisnis sehingga menjadi pengusaha sukses di Jawa Timur. Sejumlah jabatan strategis pernah dipegangnya, antara lain sebagai komisaris PT Pelabuhan Jatim Satu, komisaris di PT Airlangga Media Cakra Nusantara, dan Direktur PT Airlanggatama Nusantara Sakti. Ia juga dipercaya menjadi Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur periode 2011-2014.

Di luar kesibukannya sebagai pengusaha, La Nyalla juga aktif di organisasi kepemudaan, seperti Kosgoro dan Pemuda Pancasila. Ia pernah menjadi bendahara Kosgoro dan ketua Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) Pemuda Pancasila Provinsi Jatim periode 2012-2017 dan 2017-2022.

(Baca: Menang Voting, La Nyalla Terpilih Sebagai Ketua DPD Periode 2019-2024)

Memimpin PSSI dan Tersangkut Kasus Korupsi

La Nyalla mulai terjun di dunia olahraga sebagai wakil ketua Komisi Olahraga nasional Indonesia (KONI) Jatim pada 2010. Setahun kemudian ia menjabat sebagai wakil ketua Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Jatim.

Seperti dilansir Viva.co.id, La Nyalla juga dipercaya menjadi ketua umum PSSI-Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI) periode 2012-2015 menggantikan Johar Arifin Hussein. Kemudian, ia menjadi wakil ketua umum PSSI periode 2013-2015 menggantikan Farid Rahman.

Dalam Kongres Luar Biasa PSSI pada 2015, ia terpilih menjadi ketua umum PSSI. Ia meraih 94 suara mengalahkan pesaingnya, Syarif Bastaman, yang hanya meraih 14 suara. Namun, kepemimpinan La Nyalla tidak berjalan mulus lantaran tidak diakui oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi. Pada saat itu, PSSI dibekukan karena tidak meloloskan Arema Cronus Malang dan Persebaya Surabaya dalam Liga Super Indonesia (LSI).

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement