Rp 4.180 Triliun Investasi untuk Pembangunan Infrastruktur
Data Bank Dunia pada 2012 menyebut stok aset infrastruktur Indonesia hanya mencapai 38% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Angka itu jauh di bawah rata-rata global sebesar 70% dari PDB. Untuk itu, pemerintah berupaya mempercepat pembangunan infrastruktur, termasuk melalui penetapan Proyek Strategis Nasional (PSN) dan proyek prioritas.
Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution menyebut, jumlah PSN saat ini terdiri dari 223 proyek dan 3 program dengan nilai investasi mencapai Rp 4.180 triliun.
“Dari 223 PSN tersebut, pemerintah juga menetapkan 37 proyek prioritas dengan total nilai investasi di atas Rp 2.500 triliun dan implementasinya dipantau secara rutin oleh Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP),” kata Darmin di Jakarta, Rabu (2/10).
(Baca: Pemerintah Kaji Investor Asing Jadi Mayoritas di Proyek Infrastruktur)
Untuk mendorong pembangunan infrastruktur, pemerintah memerlukan dukungan berbagai pihak, termasuk swasta, dalam pembiayaannya. Pemerintah pun berinisiatif merilis berbagai kebijakan dari aspek fiskal, institusi, dan regulasi.
Dari aspek fiskal, pemerintah telah mengambangkan dukungan pembiayaan dengan penjaminan. Skema yang viability gap fund, availability payment dan insentif pajak ini diharapkan dapat menarik minat investor pada proyek yang kurang layak secara finansial.
Pemerintah juga melakukan transformasi institusi dengan membentuk dan memperkuat lembaga untuk percepatan infrastruktur. Di antaranya, ada Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN), PT Sarana Multi Infrastruktur, PT Indonesia Infrastructure Finance, PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia, dan KPPIP.
Selain itu, pemerintah juga menyiapkan program infrastruktur nonfisik untuk memastikan ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas melalui pengembangan program vokasi dan sertifikasi.
(Baca: Empat Tantangan yang Dihadapi Indonesia jadi Negara Maju)
Secara akumulatif, hingga September 2019, terdapat 81 PSN yang telah selesai dan beroperasi dengan nilai Rp 390 triliun. Selain itu, terdapat 27 proyek, 1 program ketenagalistrikan, 1 program pemerataan ekonomi yang sedang dalam konstruksi dan mulai beroperasi sebagian. Sedangkan, 22 proyek sedang tahap konstruksi dan akan beroperasi pada akhir tahun ini. Sebanyak 129 proyek dan 2 program tersebut nilai investasinya mencapai Rp 2.860 triliun.
Darmin menyebut, dampak pembangunan infrastruktur tersebut telah mulai terasa. Sektor konstruksi masuk dalam lima sektor yang paling banyak berkontribusi terhadap PDB, dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,07%.