Virus Demam Babi Menyebar, Mentan: Harus Isolasi dan Pemusnahan

Rizky Alika
11 November 2019, 14:16
Demam Babi Afrika, Ekspor Babi
ANTARA FOTO/REUTERS/Yonhap
Petugas karantina menggunakan pakaian pelindung saat memasuki peternakan babi terkait demam babi Afrika di Paju, Korea Selatan, Rabu (18/9/2019).

Virus kolera babi (hog cholera) dan demam babi Afrika (African swine fever) diduga jadi penyebab kematian ribuan babi di Sumatera Utara. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan isolasi hingga pemusnahan jadi solusi untuk penanganan masalah ini.

"Masih suspect. Dan yang harus dilakukan isolasi dan pemusnahan kalau itu dibutuhkan," kata dia di kantornya, Jakarta, Senin (11/11). Meski begitu, Syahrul mengatakan ekspor babi masih dilakukan dengan seleksi yang sangat ketat. 

Berdasarkan Data Badan Pusat Statistik (BPS) periode Januari sampai September 2019, ekspor babi tercatat US$ 44,79 juta atau setara Rp 627,06 miliar (kurs Rp 14.000), tumbuh 9,22% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya US$ 41,01 juta.

(Baca: Bulog Batal Impor Daging Sapi Brasil, Mendag Bakal Evaluasi)

Sebelumnya, Direktur Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Fadjar Sumping Tjatur Rassa mengatakan, ditemukan virus kolera babi dan demam babi Afrika pada sampel babi yang mati di Sumatera Utara.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...