Rapat Perdana Prabowo di DPR, Ada Sindiran dan Hujan Interupsi

Sorta Tobing
12 November 2019, 13:14
rapat prabowo subianto di dpr, komisi i dpr ri, effendi simbolon, anggaran kementerian pertahanan, meutia hafid
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kiri) berbincang dengan Ketua Komisi I DPR Meutia Hafid (kanan) menjelang rapat di kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (11/11/2019). Dalam rapat perdananya ini, Prabowo sempat mendapat sindiran dan hujan interupsi.

Rapat perdana Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dengan Komisi I DPR RI di Gedung Parlemen, Jakarta, kemarin, Senin (11/11), penuh drama. Awalnya, sindiran-sindiran bermunculan ketika para anggota komisi memperkenalkan diri.

Salah satu yang menyindir adalah Jazuli Juwani dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera. “Saya Jazuli Juwaini, fraksinya sekutu Bapak,” katanya seperti dikutip dari berbagai media.

Advertisement

Lalu, Syarief Hasan dari Fraksi Demokrat mengatakan pertemuannya ini seperti mimpi. “Kami dari Demokrat tentunya berharap selalu menghadap Pak Prabowo seperti selama ini,” ujarnya. “Tapi ternyata Tuhan yang menentukan segala-galanya hidup kita.”

Ketika mendapat giliran memperkenalkan diri, Effendi Simbolon justru menyinggung Wakil Menteri Pertahanan Sakti Wahyu Trenggono yang duduk di samping Prabowo. “Saya Effendi Simbolon dari PDI Perjuangan. Selamat datang Pak Menhan dan sahabat saya Pak Wamenhan,” ucapnya.

Usai perkenalan, Prabowo kemudian menyampaikan rencana kerjanya selama lima tahun ke depan. Dari video Youtube yang diunggah KompasTV pemaparan ini ia sampaikan sekitar 24 menit.

Ia menyebut soal konsep pertahanan yang berdaulat dan mandiri. Hal ini mengacu pada visi dan misi Presiden Joko Widodo (Jokowi), yaitu mewujudkan Indoneisa maju yang berdaulat mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong.

Pertahanan dan keamanan negara, menurut dia, tidak boleh dipandang sebagai suatu hal tambahan, namun tujuan negara yang pertama. "Kemampuan militer Indonesia tentu tidak bersifat ofensif tapi defensif, kami tidak berniat mengganggu bangsa lain. Tapi tentu kita tidak boleh juga kepentingan kita diganggu negara lain," katanya.

(Baca: Prabowo Sebut RI Perlu Pertahanan yang Kuat karena Jadi Incaran Asing)

Hujan Interupsi pada Rapat Prabowo dengan Komisi I DPR

Rapat kemudian memanas ketika interupsi mulai terjadi antara Menteri Pertahanan dan Komisi I DPR. Pasalnya, Prabowo menginginkan pembahasan teknis anggaran kementeriannya berlangsung tutup. Sementara, anggota dewan berpendapat garis besar anggaran sebaiknya disampaikan terbuka.

Awalnya, Effendi menyorot pemaparan rencana kerja Prabowo yang tidak menyinggung anggaran secara garis besar. Padahal, dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2020, Kementerian Pertahanan mendapatkan dana Rp 131,2 triliun.

“Tolong dijelaskan urgensinya dan mengapa seperti ini disembunyikan,” ucap politikus dari Fraksi PDI Perjuangan itu.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement