Billy Mambrasar, Putra Papua Pendiri Kitong Bisa Jadi Stafsus Jokowi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan tujuh nama staf khusus presiden yang berasal dari kalangan milenial. Ia berharap mereka dapat memberi angin segar dalam pemerintahannya di periode kedua ini.
Salah satu dari ketujuh staf khusus itu adalah Gracia Billy Mambrasar. "Billy adalah talenta hebat tanah Papua yang kita harapkan berkontribusi dengan gagasan-gagasan inovatif dalam membangun tanah Papua," kata Jokowi ketika memperkenalkan ketujuh staf khususnya kepada media, di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (21/11).
Putra Papua ini lahir di Yapen, Papua 31 tahun yang lalu. Billy dibesarkan di tengah keluarga yang pas-pasan. Ayahnya seorang guru sedangkan ibunya berjualan kue. Billy pun sering membantu ibunya berjualan kue.
Meski tinggal di daerah pelosok yang belum dialiri listrik, semangat belajar Billy sangat tinggi. Tak heran jika ia tercatat sebagai siswa yang berprestasi. Setelah lulus dari SMA Jayapura, ia mendapatkan beasiswa untuk kuliah di Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan Institut Teknologi Bandung (ITB).
Setelah lulus dari ITB, Billy melanjutkan pendidikan pascasarjana di program Master of Business Administration di The Australian National University (ANU). Ia mengambil spesialisasi di bidang manajemen proyek. Ketika lulus, ia meraih penghargaan Vice Chancellor Special Commendation Award 2015.
Sekolah seolah menjadi candu bagi Billy. Ia mengambil program Master of Science di Said Business School, Oxford University, Inggris. "Orang tua saya kan cuma pekerja lepas dan ibu saya jual kue di pasar. Siapa yang sangka akhirnya bisa bersekolah di salah satu sekolah bergengsi," kata Billy dalam wawancara dengan BBC.com. Saat ini Billy tengah bersiap untuk melanjutkan pendidikan S3 di Harvard University, AS.
(Baca: Putri Tanjung, Staf Khusus Jokowi yang Berbisnis Sejak Usia 15 Tahun)
Memberdayakan Masyarakat Lewat Kitong Bisa
Billy juga dikenal sebagai pendiri Yayasan Kitong Bisa, lembaga nirlaba yang bergerak di bidang pendidikan untuk anak-anak di Papua. Yayasan yang didirikan sejak 2009 itu memiliki 158 relawan dan 1.100 siswa. Ada sembilan pusat pendidikan yang dioperasikan oleh lembaga ini.
Yayasan Kitong Bisa mendapatkan dana dari dua unit bisnisnya, yakni Kitong Bisa Consulting dan Kitong Bisa Enterprise. Lewat Kitong Bisa, Billy menjadi mentor dan diundang untuk menjadi pembicara di berbagai forum di dalam negeri maupun di luar negeri.
Ia pun pernah diundang untuk bertemu dengan Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Presiden Jokowi dalam kapasitasnya sebagai Pendiri dan CEO Kitong Bisa. Pada Juli lalu, Kitong Bisa Enterprise meraih juara pertama dalam kompetisi Startup Festival Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Dunia 2019. Kitong Bisa mengalahkan 32 peserta lainnya yang ikut dalam kompetisi tersebut.
(Baca: Profil Andi Taufan Garuda Putra, CEO Amartha yang Jadi Stafsus Jokowi)
Pernah Jadi Kontestan Indonesian Idol
Prestasi Billy ternyata bukan hanya di bidang pendidikan. Ia juga pernah mengikuti ajang bakat Indonesian Idol yang diselenggarakan oleh RCTI pada 2006. Ia berhasil lolos ke babak kedua dan masuk 60 besar dari total 16 ribu peserta audisi.
Ia juga terpilih menjadi salah satu dari sepuluh kandidat pemimpin potensial di Indonesia yang diselenggarakan oleh MetroTV. Para kandidat ini dipilih karena dinilai memberikan kontribusi terhadap pengembangan masyarakat Indonesia di berbagai bidang dan memiliki visi besar untuk Indonesia.
(Baca: Belva Devara, Pendiri Ruangguru Jadi Staf Khusus Bidang Teknologi)