Platform Jual Beli Emas Digital Bidik Milenial
Platfrom Lakuemas membidik para milenial sebagai investor emas digital. Harga emas yang naik 14 kali lipat sejak tahun 1994 hingga 2019 berdasarkan data Goldprice.org per 17 November 2019, dianggap dapat menarik investor milenial.
Business Development Director Lakuemas Junior Sambyanto mengatakan, perusahaan sempat belajar dari pengalaman krisis ekonomi tahun 1998 dan 2008. Kala itu, menurutnya, ketika mata uang rupiah mengalami penyusutan nilai namun emas terbukti bisa mengimbangi depresiasi tersebut.
"Jadi, kami ingin mengajak para milenial agar mulai berinvestasi emas karena potensinya sangat besar ke depannya. Apalagi, investasi emas secara online pun kini sudah semakin mudah," ujar Junior dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (22/11).
(Baca: Rilis Produk Emas Baru, Sampoerna Targetkan Rebut 5% Pasar )
Transaksi jual beli emas digital lewat platform Lakuemas, dapat dilakukan lewat situs, e-commerce, serta aplikasi mobile. Junior mengatakan, konsumen dapat mencicil emas mulai dari Rp 50 ribu di lebih dari 100 toko emas mitra toko emas maupun ATM emas milik perusahaan.
Perusahaan yang berdiri di bawah naungan PT Central Mega Kencana ini, juga telah meluncurkan inovasi mesin pencetak emas digital melalui ATM emas sejak sebulan yang lalu. Junior optimistis, hadirnya mesin ATM emas tersebut dapat meningkatkan animo para pengguna, khususnya milenial untuk berinvestasi emas.
Kini, Lakuemas memiliki lima mesin ATM emas yang tersebar di beberapa pusat perbelanjaan di wilayah Jakarta dan Tangerang seperti di Mall Kelapa Gading 2, Pondok Indah Mall 2, Summarecon Mall Serpong, serta AEON Mall JGC.
"Rencananya, tahun depan akan kami perluas (lokasi ATM emas) ke wilayah Surabaya, Bandung, dan Indonesia Timur," ujar Junior. Untuk menggunakannya, lanjut Junior, pengguna hanya tinggal memasukkan kode QR emas miliknya dari aplikasi dan nantinya fisik logam mulia emas tersebut dapat langsung diambil.
(Baca: Ketidakpastian Perang Dagang Dorong Tren Kenaikan Harga Emas Dunia)
Tercatat, hingga saat ini Lakuemas sudah memiliki sekitar 20 ribu pengguna. Junior mengatakan, 80 % pengguna platformnya merupakan milenial berusia 25 sampai 39 tahun.
Dalam kesempatan yang sama, VP Marketing & Sales PT Antam Iwan Dahlan mengatakan bahwa pasar investasi emas digital dalam lima tahun ke depan bakal terus meningkat. Apalagi, menurutnya tambang emas tak akan banyak dibuka karena biaya menambang emas juga bakal semakin tinggi.
Bahkan, Iwan mengatakan, kini hampir seluruh bank dunia juga menyimpan cadangan emasnya untuk investasi. "Jadi, tentunya, potensi investasi emas bakal semakin bagus ke depannya," ujarnya.
(Baca: Ancaman Perang Dagang, Kadin Bentuk Satgas Perdagangan & Investasi)