Pemerintah Bakal Genjot Ekspor Nanas ke AS
Kementerian Perdagangan meminta Amerika Serikat (AS) membuka akses pasar untuk produk nanas asal Indonesia. Negara Paman Sam ini merupakan importir nanas terbesar dengan kebutuhan mencapai satu juta ton pada tahun lalu.
"Setelah kunjungan ke Amerika Serikat (AS), soal akses pasar kami minta dibuka untuk ekspor nanas," ujar Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan (BP3) Kasan Muhri saat menggelar konferensi pers di Jakarta, Senin (25/11).
(Baca: Demi Tingkatkan Ekspor ke AS, RI Kebut Persyaratan Tarif Khusus GSP)
Ekspor nanas Indonesia ke AS sempat terkendala lantaran tak lolos asesmen Departemen Pertanian AS. Indonesia terakhir kali mengekspor nanas pada April 2019 sebesar 5,8 juta ton. "Sekarang produk nanas kita sudah clear," jelas dia.
AS merupakan negara importir nanas terbesar. Saat ini, 86% kebutuhan nanas AS masih dipenuhi dari Amerika Latin. "Nilainya mencapai US$ 700 juta - US$ 750 juta," kata dia.
(Baca: Bertemu 10 CEO Perusahaan Korsel, Jokowi Janji Permudah Investasi)
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, total ekspor buah sepanjang semester I tahun 2019 mencapai US$ 349,3 juta. Nilai tersebut turun sebanyak 12,32% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Adapun kontribusi ekspor buah hanya mencapai 0,47% terhadap total ekspor Indonesia.
Sementara itu, nilai perdagangan antara Indonesia dan AS pada tahun lalu mencapai US$ 28 miliar, terdiri dari ekspor sebesar US$ 18,44 miliar dan impor US$ 10,18 miliar. Pemerintah sebelumnya menargetkan nilai perdagangan antara Indonesia dan AS mencapai US$ 60 miliar pada 2024.