OJK Sebut Pembobolan Bank DKI Jadi Tanggung Jawab Vendor

Image title
29 November 2019, 18:54
Bank DKI, pembobolan ATM, OJK, mesin ATM Bank DKI dibobol, switching
iNSTAGRAM/@BANK.DKI
Ilustrasi Bank DKI. Pembobolan Bank DKI yang dilakukan oleh oknum Satpol PP disebabkan kesalahan switching di mesin ATM.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menjelaskan kronologi pembobolan yang dialami oleh Bank DKI dengan nilai kerugian mencapai Rp 50 miliar. OJK menyebut, kesalahan ada di pihak vendor karena pembobolan terjadi akibat masalah switching di mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM).

"Jadi, kalau mengambil uang di ATM, misalnya di ATM bank lain melalui switching tertentu, itu saldonya tidak berkurang. ATM tidak membaca penarikan dananya, sehingga saldonya tidak berkurang," kata Deputi Komisioner Pengawas Perbankan III OJK, Slamet Edy Purnomo, di Jakarta, Jumat (20/11).

Edy mengatakan, hal ini merupakan kesalahan dari pembacaan koding, sehingga yang patut disalahkan adalah vendornya, bukan dari pihak internal Bank DKI. Alhasil, vendor tersebut harus bertanggung jawab untuk memperbaiki alat switching yang ada di mesin ATM bank lain.

(Baca: Ahli IT Sebut Dua Modus dari Pembobolan Bank DKI Rp 32 Miliar)

Anehnya, kejadian tidak berkurangnya saldo tersebut hanya terjadi jika nasabah Bank DKI melakukan transaksi penarikan uang maupun transfer di ATM milik PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) saja. "ATM lain kok tidak," kata Edy.

OJK menilai masalah yang disebabkan faktor teknis ini selesai dengan pertanggungjawaban yang dilakukan oleh pihak vendor. "Vendor sudah bertanggung jawab, sehingga ke depan tidak ada kejadian ini lagi," kata Edy.

Seperti diketahui, pembobolan tersebut diduga dilakukan oleh 12 satuan polisi pamong praja atau Satpol PP DKI Jakarta. Pemprov DKI kini telah memecat 12 petugas Satpol PP diduga menarik uang Bank DKI secara ilegal.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...