Mantan Wakil Menkeu Jepang Masatsugu Asakawa Jadi Presiden ADB
Masatsugu Asakawa, mantan wakil menteri keuangan Jepang, terpilih secara aklamasi menjadi Presiden Bank Pembangunan Asia (ADB). Asakawa akan menjadi presiden ADB ke-10 menggantikan Takehiko Nakao yang akan meninggalkan ADB pada 16 Januari 2020.
Pria berusia 61 tahun itu saat ini menjabat sebagai penasihat khusus bidang ekonomi untuk Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe. Asakawa akan melanjutkan masa jabatan Nakao yang sebenarnya berakhir pada 23 November 2021.
"Pengalaman Asakawa yang luas dan beragam di bidang keuangan dan pembangunan internasional akan berguna bagi ADB dalam mencapai visi Asia Pasifik yang sejahtera, inklusif, kuat, dan berkelanjutan," kata Wakil Perdana Menteri serta Menteri Ekonomi dan Keuangan Republik Korea yang juga Ketua Dewan Gubernur ADB, Hong Nam-Ki, dalam siaran pers, Senin (2/12).
Selama empat dekade kariernya, Asakawa pernah menduduki sejumlah posisi senior di Kementerian Keuangan Jepang, termasuk sebagai wakil menteri keuangan untuk urusan internasional. Ia juga memiliki berbagai pengalaman profesional di bidang kebijakan pembangunan, pasar valuta asing, dan kebijakan pajak internasional.
(Baca: Perang Dagang Berlarut-larut, ADB Pangkas Proyeksi Ekonomi Negara Asia)
Aktif dalam Berbagai Forum Internasional
Asakawa masih menjabat sebagai Wakil Menteri Keuangan Jepang ketika menghadiri konferensi tingkat tinggi (KTT) G20 tahun 2019 yang berlangsung di Osaka, Jepang dan Pertemuan Menteri-menteri Keuangan serta Gubernur Bank Sentral G20 di Fukuoka, Jepang. Dalam penanganan krisis finansial global, Asakawa juga terlibat dalam KTT pertama para pemimpin G20 dalam kapasitasnya sebagai asisten eksekutif bagi Perdana Menteri Taro Aso.
Asakawa juga bukan orang asing bagi Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD). Ia pernah menjabat sebagai Ketua Komite Urusan Fiskal OECD periode 2011-2016.
Asakawa adalah pengajar tamu pada Universitas Tokyo periode 2012-2015 dan Universitas Saitama pada 2006-2009. Ia meraih gelar sarjana dari Universitas Tokyo pada 1981. Gelar Master of Public Administration (MPA) diraihnya dari Universitas Princeton, Amerika Serikat pada 1985.
ADB berkomitmen mencapai Asia Pasifik yang sejahtera, inklusif, kuat, dan berkelanjutan seiring dengan upayanya untuk memberantas kemiskinan ekstrem. Pada 2018, ADB memberikan komitmen pinjaman dan hibah senilai US$ 21,6 miliar. Bank pembangunan yang didirikan sejak 1966 itu memiliki 68 negara anggota, sekitar 49 negara di antaranya berasal dari Asia Pasifik.
(Baca: ADB Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI Tahun Ini jadi 5,1%)