Terancam Gulung Tikar, Pengusaha Tekstil Minta Pembatasan Impor Segera

Image title
12 Desember 2019, 07:19
Tekstil Impor, Perusahaan Tekstil Bangkrut, Impor Tekstil
ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
Karyawan pabrik tekstil PT Tyfountex yang terkena PHK mendatangi kantor Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja untuk melakukan mediasi di Sukoharjo, Jawa Tengah, Senin (11/11/2019). Kedatangan sekitar 1.100 karyawan yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) pabrik tekstil PT Tyfountex tersebut menuntut pembayaran uang pesangon yang tidak dibayarkan perusahaan sejak dua bulan terakhir.

Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) meminta pemerintah segera menerapkan kebijakan safeguard berupa pembatasan impor produk tekstil. Banyaknya produk impor yang membanjiri pasar dalam negeri membuat beberapa perusahaan teracam gulung tikar.

"Pembatasan impor sudah diajukan, tapi kami minta secepatnya pemerintah bantu," ujar Wakil Ketua API Anne Patricia Sutanto di Jakarta, Rabu (11/12).

Membanjirnya tekstil impor membuat perusahaan tekstil di dalam negeri kehilangan daya saing dan terancam bangkrut. "Kami sedang inventarisasi jumlah perusahaan yang tutup sementara karena masalah order," kata dia.

(Baca: Genjot Daya Saing, Industri Tekstil Diramal Butuh Investasi Rp 175 T)

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan industri tekstil merupakan salah satu kontributor ekspor terbesar. Namun, ia membenarkan, kondisi industri ini sedang tidak baik lantaran gempuran produk impor.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...