Batako, Buah Manfaat Pengolahan Lahan Bekas Tambang
Kolong atau yang biasa dikenal dengan lubang-lubang bekas galian tambang timah terhampar di berbagai sudut di Kecamatan Bangka Tengah, Kepulauan Bangka Tengah. Pemerintah kabupaten hingga desa menyadari pentingnya lahan tersebut untuk dihidupkan kembali. Beragam upaya dilakukan, salah satunya dengan memproduksi batako yang berbahan dasar pasir dari lahan bekas tambang timah.
“Intinya tujuan kita adalah untuk merubah kolong-kolong yang merupakan lahan kritis jadi lahan produktif lagi, agar masyarakat bisa punya penghasilan dari situ,” ujar Kepala Desa Bukit Kijang Irdyansyah.
Sejak persediaan timah berangsur menipis khususnya di Bukit Kijang, banyak penambang yang melepas profesinya. Alhasil penghasilan warga pun berkurang. Oleh karena itu sejak 2017, Pemerintah Desa Bukit Kijang, Bumdes Bukit Kijang Sejahtera, dan elemen desa lainnya berkomitmen menyulap lahan bekas tambang menjadi sarana pertanian, perikanan, hingga produksi batako.
“Mulai beroperasi (produksi batako) di akhir tahun 2018. Dulu pemerintah desa memberikan modal awal ke BUMDes melalui penyertaan modal dari Dana Desa sebesar Rp 20 juta dan Rp 125 juta di tahun 2019,” katanya Irdyansyah.
Upaya tersebut terinspirasi dari pengelolaan lahan bekas tambang di Belitung. Walaupun kontribusi pembuatan batako belum terlihat dalam PADes, Irdyansyah meyakini ada potensi untuk menciptakan lapangan kerja. “Sekarang warga sudah mulai beralih, dari yang dulunya penambang sekarang bekerja olah batako, atau petani dan penambak ikan,” tuturnya.
Pengolahan batako di Bukit Kijang memiliki keunggulan tersendiri. Irdyansyah mengklaim bahwa proses pengolahannya paling cepat dari produksi di tempat lain, yaitu hanya 24 jam. “Pasir di Bangka ini juga kan kualitasnya nomor satu di Indonesia. Bangunan-bangunan di Jawa itu pasirnya ngambil dari sini. Jadi kita yakin kualitas kita memang paling bagus,” katanya.
Fedro Ariansyah, Ketua Unit Usaha Rumah Cetak Batako mengatakan, saat ini pabrik batako telah memperkerjakan tujuh orang warga desa. Adapun dari jumlah tiga mesin yang dimiliki, unit usaha BUMDes ini mampu menghasilkan hingga 1.800 buah per hari. Pemasukan yang didapat sebesar Rp 6,3 juta per minggu. Setiap pekerja diberi upah Rp 100 ribu untuk jasa cetak dan angkut.
Salah satu warga desa yang bekerja di pabrik batako, Rizal, telah merasakan dampak positifnya. Ia mampu menyelesaikan sepuluh ribu pesanan per bulan dan bisa mendapatkan penghasilan sebesar Rp 2.4 juta per bulan.
“Saya dulu itu penambang timah selama lima belas tahun, lalu mulai habis timahnya, saya beralih berdagang sayur, tapi tidak laku juga. Akhirnya saya bisa punya pekerjaan tetap di sini mengolah batako,” katanya.
Rencana Pengembangan
Ke depannya, pengembangan batako akan fokus untuk mempermudah distribusi ke konsumen. Oleh karenanya dibutuhkan tambahan transportrasi truk agar distribusi tidak tersendat. Selain itu akan dibangun pabrik batako ringan untuk menyuplai kebutuhan bahan bangunan.
Warga Bukit Kijang juga telah memanfaatkan lahan bekas tambang untuk kegiatan menanam bawang merah, cabai merah, jagung, dan tanaman holtikultura lainnya. Banyak dari mereka juga membudidayakan ikan lele di lobang bekas tambang.
“Bangka saat ini kan fokus ke pariwisata, jadi harapan saya pengolahan eks tambang ini bisa bermanfaat di semua sektor. Rencana kami akan buat pabrik batako ringan untuk membuat penginapan dan gedung-gedung, lalu kita bisa jadi sentra oleh-oleh dengan produk bawang goreng crispy dan ikan lele asap,” ujar Irdyansyah.
Pengolahan lahan bekas tambang pun merupakan program prioritas Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah. Bupati Bangka Tengah Ibnu Saleh, berkomitmen untuk menghilangkan semua lahan kritis menjadi peluang pemberdayaan masyarakat. Pemerintah kabupaten telah membuat kebijakan yang mewajibkan desa mengalokasikan 30 persen dana APBDesnya untuk pemberdayaan masyarakat.
“Pemanfaatan lahan bekas tambang itu membuktikan bahwa kita bisa berpindah dari tambang dan bahkan lebih sejahtera dari sebelumnya,” ujarnya.
Replikasi Inovasi: Produk Unggulan Batako Memanfaatkan Lahan Bekas Tambang