Sempat Bingung BUMN Punya Banyak Hotel, Ini Rencana Erick Thohir

Agatha Olivia Victoria
13 Desember 2019, 12:57
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir (kanan) bersama Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo (kedua kiri) tiba di ruang komisi untuk mengikuti rapat dengan Komisi VI DPR, di kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (2/12/2019). Rapat tersebut mem
ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Menteri BUMN Erick Thohir ingin pengelolaan hotel perusahaan pelat merah lebih transparan.

Menteri BUMN Erick Thohir berencana menggabungkan seluruh hotel yang berada di bawah naungan perusahaan pelat merah. Hal ini dilakukan agar pengelolaan hotel BUMN lebih transparan.

"Kami nanti akan gabungkan hotel tersebut, jadi para pemilik perusahaan itu punya saham," kata Erick saat ditemui di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (13/12).

Selain skema tersebut, ia menuturkan bahwa ada kemungkinan hanya hotel-hotel  milik BUMN dengan kinerja buruk yang akan digabungkan. "Sehingga membuat perusahaan transparan," jelas dia. 

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa pihaknya masih memastikan terkait data 85 hotel yang dimiliki BUMN. Jika benar, BUMN bisa menjadi salah satu pemain bisnis perhotelan di Tanah Air. 

(Baca: Punya Proyek di Garuda, Erick: Tak Pilih Kasih, Koruptor Tetap Dicopot)

Sebenarnya pemerintah sudah memiliki BUMN di bidang jasa perhotelan, yaitu PT Hotel Indonesia Natour (Persero) atau HIN. Perusahaan ini memiliki bisnis hotel bernama Inna Hotels & Resorts. Jumlah hotel yang HIN miliki saat ini mencapai 14 unit, termasuk Inaya Putri Bali, Grand Inna Kuta, Grand Inna Padang, Grand Inna Bali Beach, Grand Inna Malioboro, Grand Inna Tunjungan, Grand Inna Samudra Beach, dan Grand Inna Medan.

Pada 28 September 2016, Menteri BUMN Rini Soemarno membentuk konsolidasi seluruh hotel yang dimiliki BUMN dalam sinergi Hotel Indonesia Group (HIG). HIN kemudian ditunjuk sebagai koordinatornya.

Adapun BUMN besar yang memiliki hotel cukup banyak adalah PT Pertamina. Melalui anak usahanya, PT Patra Jasa, perusahaan memiliki bisnis hotel dan gedung kantor. Yang cukup popular adalah The Patra Bali Resort & Villas di Kuta. Lalu, ada Patra Semarang, Patra Comfort Bandung, Patra Comfort Jakarta, Patra Comfort Anyer, dan Patra Comfort Parapat.

(Baca: Jurus Akhlak ala Erick Thohir Bersihkan BUMN)

Hotel yang dimiliki oleh PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk juga tak kalah beken. Melalui anak usahanya, PT Aero Wisata, BUMN penerbangan itu memiliki hotel kelas bintang lima, Prama Grand Preanger Bandung, Prama Sanur Beach Bali, dan Prama Sthala Ubud Bali.

Lalu, Aero Wisata juga memiliki hotel untuk kelas menengah yang disebut Kila, seperti Kila Senggigi Beach Lombok. Kategori hotel yang lebih murah lagi adalah Asana. Contoh hotelnya seperti Asana Grove Yogyakarta, Asana Kawanua Jakarta, Asana Grand Pangrango Bogor, Asana Agung Putra Bali, dan Asana Nevada Ketapang.

Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...