Bersaing Ketat di Pasar AS, Netflix Alihkan Fokus ke Asia Pasifik

Fahmi Ahmad Burhan
18 Desember 2019, 15:38
Ilustrasi tampilan Netflix. Menteri Keuangan Sri Mulyani menegaskan bahwa kementeriannya bakal mengejar pajak perusahaan asal Amerika Serikat (AS), Netflix.
Google Play Store
Ilustrasi layanan video streaming Netflix. Netflix tengah membidik potensi di pasar Asia Pasifik untuk meningkatkan keuntungan.

Raksasa layanan streaming Netflix tengah membidik potensi di pasar Asia Pasifik untuk meningkatkan keuntungan. Pasalnya, kawasan ini dinilai memiliki pertumbuhan signifikan baik dari sisi pendapatan dan jumlah pelanggan. 

Dilansir dari TechInAsia, Rabu (18/12), pasar Asia Pasifik menyumbang keuntungan pendapatan yang cukup besar terhadap Netflix. Tercatat, sejak kuartal III 2017 hingga kuartal III 2019, pendapatan Netflix di Asia Pasifik meningkat hingga 153% menjadi US$ 382 juta. 

Begitu juga dengan jumlah member Netflix di Asia Pasifik yang mengalami pertumbuhan signifikan hingga 148%menjadi 14,5 juta di kuartal III 2019.

Selain di Asia Pasifik, Netflix juga melihat pertumbuhan yang kuat di Eropa, Timur Tengah, dan Afrika. Pendapatan Netflix di wilayah tumbuh 105% menjadi US$ 1,4 miliar. Untuk wilayah Amerika Latin, Netflix mencatatkan pertumbuhan pendapatan 71% menjadi US$ 741 juta.

(Baca: Video Streaming di 6 Negara Eropa Terbaik, Indonesia Dapat Skor Wajar)

Di saat yang sama, pendapatan di AS dan Kanada hanya tumbuh 57% dengan jumlah keanggotaan yang hanya 18% menjadi 67,1 juta member.

Kendati dari sisi pengguna AS dan Kanada memberi kontrubusi terbesar, pertumbuhan bisnis Netflix di negara tersebut tak setinggi kawasan lain lantaran menghadapi persaingan ketat dengan pemain baru di layanan streaming video seperti Disney+, Apple TV+, HBO Max dan Peacock.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...