Rupiah Dibuka Melemah Terimbas Rilis Data Manufaktur AS
Nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan pagi ini melemah 0,02% ke level Rp 14 ribu per dolar AS. Rupiah melemah akibat data ekonomi AS yang membaik.
Bersama dengan rupiah, beberapa mata uang Asia pagi ini juga melemah. Mengutip Bloomberg, yen Jepang turun 0,04%, dolar Singapura 0,01%, dan yuan Tiongkok 0,04%.
Sementara itu, mayoritas mata uang Asia justru menguat terhadap dolar AS. Dolar Hong Kong naik 0,04%, dolar Taiwan 0,03%, won Korea Selatab 0,16%, peso Filipina 0,1%, rupee India 0,04%, ringgit Malaysia 0,01%, dan baht Thailand 0,09%.
Viice President Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, data manufaktur dan perumahan AS yang dirilis tadi malam lebih bagus dari ekspektasi. "Sentimen ini mendorong penguatan yield obligasi pemerintah AS dan mendorong pelemahan rupiah," kata Tjendra kepada Katadata.co.id, Rabu (18/12).
(Baca: Rupiah Menguat Tipis Kembali ke Level 13 Ribu per Dolar AS)
Bank Sentral AS, The Federal Reserve (The Fed) kemarin melaporkan, output manufaktur pada bulan November naik melebihi perkiraan. Adapun data penjualan perumahan baru AS meningkat di atas perkiraan pada November, sedangkan izin bangunan naik ke level tertinggi sejak Mei 2007.